H+3 Lebaran, tiga warga Pamekasan luka-luka akibat kebakaran
9 Juni 2019 16:30 WIB
Petugas BPBD Pemkab Pamekasan saat berupaya memadamkan kebakaran dapur dan kandang sapi milik warga di Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (9/6/2019) pagi. (FOTO ANTARA/HO-BPBD Pemkab Pamekasan)
Pamekasan (ANTARA) - Sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka akibat musibah kebakaran di Pamekasan, Madura, Jawa Timur pada hari Minggu atau H+3 Idul Fitri 1440 Hijriah, yang terjadi sekitar pukul 02.05 WIB.
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, ketiga orang yang mengalami luka-luka itu masing-masing bernama Sundahri, Madre'e, dan Ruknul, warga Dusun Sumber, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan.
"Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan telah melakukan pengobatan terhadap para korban di lokasi kejadian," katanya kepada ANTARA saat dihubungi di Pamekasan, Minggu siang.
Sundahri mengalami luka bakar, sedangkan Madre'e dan Ruknul mengalami luka karena terkena paku saat berupaya membantu memadamkan korban api di lokasi kajadian.
Budi menjelaskan musibah kebakaran di Dusun Sumber, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan itu, menimpa dapur dan kandang sapi milik warga milik Madra'e alias Pak Maryam.
Peristiwa tersebut bermula, ketika pemilik kandang membakar sampah yang ada di kandang sapinya, lalu api membesar karena terkena tipupan angin kencang, dan merembet ke bilik dapur yang bersebelahan dengan kandang sapi itu.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung bertindak cepat, membantu memadamkan kobaran api, dan sebagian yang lain menghubungi petugas dari tim pemadam kebakaran di posko induk pos pantau Lebaran di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan.
"Saat menerima laporan itu, kami langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian, bersama tim dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) dan tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan yang memang standby di pos pantau Lebaran," kata Budi.
Dalam hitungan menit, tim gabungan dari BPBD Pemkab Pamekasan, Damkar, TNI dan Polri, PMI, FRPB, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari) tiba di lokasi bencana dan langsung bergotong royong membantu korban.
BPBD bersama FRPB dibantu TNI dan Polri fokus pada upaya pemadaman api, Orari dan RAPI mengkomunikasikan dan membuat laporan ke posko pos pantau di Arek Lancor, Pamekasan, sedangkan petugas dari PMI fokus pada penanganan korban.
"Berkat kerja sama yang baik antara semua pihak dan dibantu warga sekitar, hanya dalam waktu 20 menit api berhasil dipadamkan dan kami lanjutkan dengan pembahasan," ujar Budi.
Menurut Budi, perkiraan kerugian materiel akibat musibah kebakaran itu, ditaksir mencapai Rp25 juta.
Kebakaran di dapur dan kandang milik warga di Dusun Sumber, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (9/6) itu merupakan kasus keempat sejak H-7 hingga H+3 Lebaran kali ini.
Baca juga: Dua kasus kebakaran lahan terjadi di Pamekasan
Baca juga: Hutan rakyat di Pamekasan terbakar
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, ketiga orang yang mengalami luka-luka itu masing-masing bernama Sundahri, Madre'e, dan Ruknul, warga Dusun Sumber, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan.
"Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan telah melakukan pengobatan terhadap para korban di lokasi kejadian," katanya kepada ANTARA saat dihubungi di Pamekasan, Minggu siang.
Sundahri mengalami luka bakar, sedangkan Madre'e dan Ruknul mengalami luka karena terkena paku saat berupaya membantu memadamkan korban api di lokasi kajadian.
Budi menjelaskan musibah kebakaran di Dusun Sumber, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan itu, menimpa dapur dan kandang sapi milik warga milik Madra'e alias Pak Maryam.
Peristiwa tersebut bermula, ketika pemilik kandang membakar sampah yang ada di kandang sapinya, lalu api membesar karena terkena tipupan angin kencang, dan merembet ke bilik dapur yang bersebelahan dengan kandang sapi itu.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung bertindak cepat, membantu memadamkan kobaran api, dan sebagian yang lain menghubungi petugas dari tim pemadam kebakaran di posko induk pos pantau Lebaran di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan.
"Saat menerima laporan itu, kami langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian, bersama tim dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) dan tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan yang memang standby di pos pantau Lebaran," kata Budi.
Dalam hitungan menit, tim gabungan dari BPBD Pemkab Pamekasan, Damkar, TNI dan Polri, PMI, FRPB, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari) tiba di lokasi bencana dan langsung bergotong royong membantu korban.
BPBD bersama FRPB dibantu TNI dan Polri fokus pada upaya pemadaman api, Orari dan RAPI mengkomunikasikan dan membuat laporan ke posko pos pantau di Arek Lancor, Pamekasan, sedangkan petugas dari PMI fokus pada penanganan korban.
"Berkat kerja sama yang baik antara semua pihak dan dibantu warga sekitar, hanya dalam waktu 20 menit api berhasil dipadamkan dan kami lanjutkan dengan pembahasan," ujar Budi.
Menurut Budi, perkiraan kerugian materiel akibat musibah kebakaran itu, ditaksir mencapai Rp25 juta.
Kebakaran di dapur dan kandang milik warga di Dusun Sumber, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (9/6) itu merupakan kasus keempat sejak H-7 hingga H+3 Lebaran kali ini.
Baca juga: Dua kasus kebakaran lahan terjadi di Pamekasan
Baca juga: Hutan rakyat di Pamekasan terbakar
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: