Solo (ANTARA) - Pemerintah memfasilitasi peserta mudik ramah anak dan disabilitas (MRAD) kembali ke Jakarta pada arus balik Lebaran 2019.

"Terkait fasilitasi ini kami menyadari bahwa ada yang harus dipenuhi atau diberikan. Tanpa diminta harus menyadari secara langsung untuk memenuhi kebutuhan disabilitas," kata inisiator MRAD Ilma Sovri Yanti Ilyas di sela pelepasan para pemudik di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof Dr Soeharso Surakarta, Minggu.

Ia mengatakan secara keseluruhan pada tahun ini jumlah peserta yang mengikuti program tersebut sebanyak 195 orang, dengan 98 orang di antaranya penyandang disabilitas beragam.

Khusus dari Kota Solo ada 19 penyandang disabilitas dan 16 peserta anak-anak yang mengikuti program tersebut.

"Kami berharap melalui program ini bisa memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk melakukan seperti apa yang yang sudah kami dilakukan. Bisa dari perusahaan swasta, BUMN, maupun 'civil society'," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo mengaku mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Fasilitas sudah disediakan oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," katanya.

Ia mengatakan dalam pelaksanaan program tersebut Pemerintah Kota Surakarta baru terlibat sebanyak dua kali. Ke depan, pihaknya berharap bisa terus terlibat.

"Harapan kami ke depan fasilitas seperti ini bisa ditambah. Bila mungkin ada mudik mandiri dengan fasilitas angkutan umum pesawat, KA maupun bus. Jadi walaupun disabilitas tetap dapat fasilitas yang sifatnya umum juga," katanya.

Salah satu peserta Widodo mengatakan sudah dua kali mengikuti kegiatan tersebut.

"Saya ikut arus mudik dari Jakarta ke Solo. Hari Minggu (2 Juni, red) sampai Solo. Perjalanannya nyaman dan lancar. Ke depan kalau ada ingin ikut lagi," katanya.***3***