Wisatawan keluhkan jalan rusak menuju TWA Seblat Bengkulu
9 Juni 2019 12:01 WIB
Kondisi jalan rusak tergenang air yang harus dilalui setiap pengunjung menuju Taman Wisata Alam (TWA) Seblat yang merupakan habitat gajah Sumatera di Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu (Helti Marini Sipayung)
Bengkulu (ANTARA) - Para wisatawan lokal mengeluhkan kondisi jalan rusak parah berupa kubangan digenangi air untuk menuju Taman Wisata Alam (TWA) Seblat di Desa Sukabaru Kecamatan Marga Sakti Seblat Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
“Kami tidak tahu kondisi jalan rusak parah begini, tapi sudah terlanjur dekat dengan lokasi diteruskan saja,” kata Sarmadi, seorang pengunjung asal Kota Bengkulu di Seblat, Minggu.
Sarmadi yang membawa rombongan empat keluarga menggunakan tiga mobil pribadi mengatakan jalan seperti kubangan kerbau terpaksa dilintasi menuju TWA Seblat yang merupakan habitat gajah Sumatera di Bengkulu Utara itu.
Anggota keluarganya yang berencana berinteraksi dengan gajah Sumatera di tepi Sungai Seblat sudah jauh hari merencanakan perjalanan, namun mereka tidak mengetahui kondisi jalan rusak berat.
“Bamper belakang mobil adik saya yang memang rendah sampai terlepas,” ucapnya.
Pantauan di jalur menuju TWA Seblat, kondisi jalan rusak parah dimulai dari gapura berbentuk replika gading dari Desa Sukabaru Atas menuju Desa Sukabaru Bawah hingga ke batas kawasan konservasi tersebut.
Kondisi jalan yang baru diguyur hujan membuat sejumlah titik tergenang mirip kubangan kerbau. Kondisi jalan berbatu di mana bagian bawah cukup keras atau padat menurut pengendara juga memberi keuntungan tersendiri sehingga mobil tidak terjebak di genangnan air.
Tidak hanya jalan tergenang air berlumpur, satu titik jalan juga tergerus karena abrasi Sungai Seblat.
Purwanto, pengunjung lainnya mengatakan kondisi jalan yang rusak parah tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah setempat untuk diprioritaskan perbaikannya.
“Kalau dari simpang jalan lintas Sumatera menuju Desa Sukabaru sangat bagus kondisi jalannya, hanya saja memasuki Dusun Sukabaru Atas menuju Sukabaru Bawah ini yang sangat parah, sekitar 3 kilometer,” ucapnya.
Ia berharap kondisi infrastruktur tersebut menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebab TWA Seblat merupakan salah satu objek wisata alam andalan untuk menarik wisatawan lokal hingga mancanegara untuk melihat dan berjumpa dengan satwa langka dilindungi gajah Sumatera di PLG Seblat.
“Kami tidak tahu kondisi jalan rusak parah begini, tapi sudah terlanjur dekat dengan lokasi diteruskan saja,” kata Sarmadi, seorang pengunjung asal Kota Bengkulu di Seblat, Minggu.
Sarmadi yang membawa rombongan empat keluarga menggunakan tiga mobil pribadi mengatakan jalan seperti kubangan kerbau terpaksa dilintasi menuju TWA Seblat yang merupakan habitat gajah Sumatera di Bengkulu Utara itu.
Anggota keluarganya yang berencana berinteraksi dengan gajah Sumatera di tepi Sungai Seblat sudah jauh hari merencanakan perjalanan, namun mereka tidak mengetahui kondisi jalan rusak berat.
“Bamper belakang mobil adik saya yang memang rendah sampai terlepas,” ucapnya.
Pantauan di jalur menuju TWA Seblat, kondisi jalan rusak parah dimulai dari gapura berbentuk replika gading dari Desa Sukabaru Atas menuju Desa Sukabaru Bawah hingga ke batas kawasan konservasi tersebut.
Kondisi jalan yang baru diguyur hujan membuat sejumlah titik tergenang mirip kubangan kerbau. Kondisi jalan berbatu di mana bagian bawah cukup keras atau padat menurut pengendara juga memberi keuntungan tersendiri sehingga mobil tidak terjebak di genangnan air.
Tidak hanya jalan tergenang air berlumpur, satu titik jalan juga tergerus karena abrasi Sungai Seblat.
Purwanto, pengunjung lainnya mengatakan kondisi jalan yang rusak parah tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah setempat untuk diprioritaskan perbaikannya.
“Kalau dari simpang jalan lintas Sumatera menuju Desa Sukabaru sangat bagus kondisi jalannya, hanya saja memasuki Dusun Sukabaru Atas menuju Sukabaru Bawah ini yang sangat parah, sekitar 3 kilometer,” ucapnya.
Ia berharap kondisi infrastruktur tersebut menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebab TWA Seblat merupakan salah satu objek wisata alam andalan untuk menarik wisatawan lokal hingga mancanegara untuk melihat dan berjumpa dengan satwa langka dilindungi gajah Sumatera di PLG Seblat.
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: