Makassar (ANTARA) - Akibat longsor pasca hujan akhir pekan telah menghambat kelancaran arus balik khususnya dari Kabupaten Bone dan Sidrap yang harus melewati Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros dan Kecamatan Tandru Tedong, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
"Sejak semalam saya tertahan di Sidrap karena banjir dan longsor, akhirnya pagi baru bisa mutar lewati Bulu'dua di Kabupaten Barru untuk ke Makassar," kata salah seorang sopir ekspedisi Muh Hasbi di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, akibat adanya banjir dan longsor di Tandru Tedong kelancaran arus lalulintas menjadi terganggu dan mempengaruhi angkutan penumpang maupun barang.
Untuk memberikan arahan pada para sopir dan pengemudi kendaraan roda dua untuk tidak melintasi wilayah itu, pihak kepolisian di Kabupaten Sidrap memasang spanduk yang berisi imbauan agar melalui jalur Bulu'dua di Kabupaten Barru, Sulsel.
Sementara itu, di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros longsor dari tebing yang membawa material tanah dan bebatuan itu, telah menutup tiga perempat badan jalan, sehingga kendaraan roda empat kesulitan melintasi lokasi itu.
Akibat hal itu, sebagian besar kendaraan roda dua menginap di jalan adapula yang berputar kembali ke rumah keluarga sambil menunggu pembersihan material longsor pada pagi hari.
Hal itu diakui Syamsiah warga Kabupaten Bone yang bekerja di Makassar. Menurut ibu dari dua orang anak ini, kemarin sudah bermaksud balik ke Makassar, namun karena ada longsor maka terpaksa balik ke rumah keluarga dan baru melanjutkan perjalanan pagi tadi setelah material longsor dibersihkan dan lalulintas kembali berjalan normal.
"Alhamdulillah siang sudah tiba di Makassar, jadi masih ada waktu beres-beres rumah dan pakaian kantor sebelum kembali bekerja besok," katanya.
Baca juga: Bantu bencana longsor Trans Sulawesi, Brimob terjunkan tim SAR
Baca juga: Longsor, jalur Trans Sulawesi "Kebun Kopi" putus
Longsor hambat kelancaran arus balik dari Bone-Sidrap
9 Juni 2019 11:48 WIB
Longsor di jalan poros wilayah Kecamatan Mallawa,Kabupaten Maros, Sulsel Sabtu (8/6/2019). Foto Ist.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: