Jalan rusak hambat arus balik Lebaran di Sambas
9 Juni 2019 09:25 WIB
Kerusakan jalan yang sangat parah di sepanjang Teluk Kalong, Kecamatan Teluk Keramat hingga Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, berdampak menghambat aktivitas masyarakat dan termasuk arus mudik dan balik Lebaran 2019. (ANTARA/HO)
Sambas, Kalbar (ANTARA) - Kerusakan jalan yang sangat parah di sepanjang Teluk Kalong, Kecamatan Teluk Keramat hingga Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, berdampak menghambat aktivitas masyarakat dan termasuk arus mudik dan balik Lebaran 2019.
"Akibat kerusakan jalan yang cukup parah di sepanjang Teluk Kalong hingga Paloh, telah menyebabkan kemacetan yang panjang, terutama di titik Desa Sayang Sedayu atau perbatasan Desa Teluk Keramat," kata Agus (43) salah seorang pemudik Lebaran tujuan Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat, Minggu.
Ia menjelaskan, hari kedua Lebaran kemarin telah terjadi kemacetan yang panjang di jalur Jalan Teluk Kalong tujuan Paloh dan sebaliknya, karena masyarakat hanya bisa menggunakan jalan satu sisi saja, dan ditambah padatnya arus lalu lintas sehingga menyebabkan kemacetan sekitar tiga jam di titik tersebut.
Ia sangat menyesalkan, kerusakan jalan tersebut yang tidak ada kesan diantisipasi atau diperbaiki sebelum Lebaran, sehingga tidak sedikit mobil yang amblas sehingga berdampak kemacetan yang memperlambat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
"Harusnya dinas terkait menimbun lubang-lubang jalan yang cukup besar itu dengan tanah yang keras atau batu sehingga kendaraan yang lewat tidak sampai amblas," ujarnya.
Agus menambahkan, sebagai antisipasi terjadinya kemacetan di titik-titik jalan yang rusak itu, dia berinisitif turun lebih awal untuk balik ke Kota Pontianak.
Sementara itu, Jayadi (65) salah seorang warga Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat berharap, Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat ini menepati janjinya yang akan meningkatkan kualitas mutu pembangunan jalan, termasuk jalan dari Teluk Kalong hingga ke Paloh yang bisa dikatakan tidak pernah bagus itu.
"Saat ini pembangunan atau perbaikan hanya tambal sulam dengan kualitas yang tidak bagus, sehingga jalan yang diperbaiki 'usianya' hanya bisa bertahan paling lama enam bulan saja," ungkapnya.
Ia berharap ke depannya, jalan sepanjang Teluk Kalong hingga Paloh (perbatasan Indonesia-Malaysia) di perbaiki dan kualitasnya juga ditingkatkan dari sekarang sehingga bisa memperlancar aktivitas masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian merek ke Kota Sambas atau lainnya.
Jalan yang menghubungkan Teluk Kalong ke Desa Sayang Sedayu-Pimpinan, Matang Segantar hingga Paloh statusnya saat ini jalan provinsi.
"Akibat kerusakan jalan yang cukup parah di sepanjang Teluk Kalong hingga Paloh, telah menyebabkan kemacetan yang panjang, terutama di titik Desa Sayang Sedayu atau perbatasan Desa Teluk Keramat," kata Agus (43) salah seorang pemudik Lebaran tujuan Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat, Minggu.
Ia menjelaskan, hari kedua Lebaran kemarin telah terjadi kemacetan yang panjang di jalur Jalan Teluk Kalong tujuan Paloh dan sebaliknya, karena masyarakat hanya bisa menggunakan jalan satu sisi saja, dan ditambah padatnya arus lalu lintas sehingga menyebabkan kemacetan sekitar tiga jam di titik tersebut.
Ia sangat menyesalkan, kerusakan jalan tersebut yang tidak ada kesan diantisipasi atau diperbaiki sebelum Lebaran, sehingga tidak sedikit mobil yang amblas sehingga berdampak kemacetan yang memperlambat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
"Harusnya dinas terkait menimbun lubang-lubang jalan yang cukup besar itu dengan tanah yang keras atau batu sehingga kendaraan yang lewat tidak sampai amblas," ujarnya.
Agus menambahkan, sebagai antisipasi terjadinya kemacetan di titik-titik jalan yang rusak itu, dia berinisitif turun lebih awal untuk balik ke Kota Pontianak.
Sementara itu, Jayadi (65) salah seorang warga Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat berharap, Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat ini menepati janjinya yang akan meningkatkan kualitas mutu pembangunan jalan, termasuk jalan dari Teluk Kalong hingga ke Paloh yang bisa dikatakan tidak pernah bagus itu.
"Saat ini pembangunan atau perbaikan hanya tambal sulam dengan kualitas yang tidak bagus, sehingga jalan yang diperbaiki 'usianya' hanya bisa bertahan paling lama enam bulan saja," ungkapnya.
Ia berharap ke depannya, jalan sepanjang Teluk Kalong hingga Paloh (perbatasan Indonesia-Malaysia) di perbaiki dan kualitasnya juga ditingkatkan dari sekarang sehingga bisa memperlancar aktivitas masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian merek ke Kota Sambas atau lainnya.
Jalan yang menghubungkan Teluk Kalong ke Desa Sayang Sedayu-Pimpinan, Matang Segantar hingga Paloh statusnya saat ini jalan provinsi.
Pewarta: Andilala
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: