Jakarta (ANTARA) - Kepala Stasiun Gambir Jakarta mengantisipasi terjadinya puncak arus balik pada Minggu (9/6) dengan diperkirakan sekitar 20.000 sampai 22.000 orang akan tiba dari pagi hingga malam hari.

"Mungkin besok lebih banyak karena besok hari terakhir, karena Senin sudah aktivitas. Untuk penumpang turun difokuskan di 3 stasiun, bersama Bekasi dan Jatinegara. Jadi yang turun itu tersebar di tiga titik. Tapi untuk Gambir sendiri diperkirkan 20.000 sampai 22.000 orang," ucap Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida di Jakarta Pusat, Sabtu.

Untuk menyambut kedatangan puluhan ribu penumpang tersebut, Stasiun Gambir tidak melakukan persiapan khusus karena mereka sudah mengantisipasi dalam persiapan sejak arus mudik.

Selain itu, Rizki juga mengatakan Stasiun Gambir diperkirakan tidak akan sepadat biasanya karena beban kedatangan sudah terbagi dengan stasiun-stasiun lain.

"Kalau untuk kedatangan biasanya kita tidak di satu titik. Kalau keberangkatan sudah pasti dari Stasiun Gambir, karena Bekasi dan Jatinegara tidak berhenti. Cuman kalau untuk kedatangan banyak yang mungkin turun di Bekasi, Jatinegara. Jadi untuk kedatangan mungkin memang akan sedikit lenggang. Meski kita sudah menyediakan area parkir tambahan untuk mobil dan motor serta area tunggu," tuturnya.

Menurut Rizki, telah terjadi kenaikan jumlah penumpang di Stasiun Gambir jika dibandingkan tahun lalu. Hal itu terbukti dengan ditambahkannya kereta ekstra untuk mengakomodasi permintaan.

"Kalau peningkatan dari tahun lalu, iya. Karena jumlah kereta api yang disediakan tambahannya lebih banyak dari tahun kemarin. Hari ini saja kita ada 15 tambahan, dengan 12 kereta api tambahan Lebaran dan 3 ekstra, untuk yang berangkat dan datang," ungkap Rizki.

PT KAI memperkirakan 997.730 penumpang akan menggunakan moda transportasi kereta dalam periode 26 Mei-16 Juni 2019, atau naik 9 persen dibandingkan 915.540 penumpang pada musim angkutan Lebaran 2018.