Kondisi jalan masuk kawasan wisata Batu Limau di Karimun rusak parah
6 Juni 2019 17:57 WIB
Kondisi jalan masuk menuju wisata Batu Limau, Karimun, Kepri, tampak banyak yang berlubang dan pecah. Potongan besi dari aspal juga mulai muncul keluar. Sehingga sangat membahayakan pengendara maupun pejalan kaki. (Ogen)
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Akses jalan masuk menuju kawasan wisata Batu Limau yang berlokasi di Desa Batu Limau, Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengalami kerusakan cukup parah.
Penelusuran di kondisi jalan tampak banyak yang berlubang dan pecah. Potongan besi dari aspal juga mulai muncul keluar. Sehingga sangat membahayakan pengendara maupun pejalan kaki.
"Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Namun, belum ada perhatian serius dari pemerintah desa setempat maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun," kata warga setempat, Awang di Batu Limau, Kamis.
Padahal, lanjut dia wisata Batu Limau berada diurutan teratas sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Karimun.
"Tapi sayang, tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang baik," sebutnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Hariyati, turut mengeluhkan keadaan jalan yang ia lewati untuk sampai ke wisata Batu Limau.
Selain membahayakan keselamatan pengguna jalan, lanjutnya kerusakan jalan itu juga dinilai dapat merusak citra wisata Batu Limau, sebagai objek wisata kebanggaan masyarakat khususnya Kecamatan Ungar, dan Kabupaten Karimun pada umumnya.
"Selain objek wisata, sarana dan prasarana pendukung juga harus ditata dengan baik. Sehingga pengunjung yang datang akan senang dan semakin ramai. Tentu ini berpotensi menjadi sumber pendapatan warga setempat," tambah Haryati.
Wisata Batu Limau menjadi salah satu alternatif masyarakat Kecamatan Ungar untuk berlibur. Apalagi saat lebaran seperti ini, jumlah pengunjung yang datang berkali lipat dibanding hari-hari biasanya.
Tidak hanya dari Kecamatan Ungar, tetapi juga datang dari luar daerah. Bahkan luar negeri seperti Malaysia.
Wisata Batu Limau sendiri, merupakan objek wisata bebatuan yang unik dan bersejarah. Di sini para pengunjung dapat melihat bebatuan menyerupai manusia dan benda-benda lainnya.
Batu-batu itu ada yang menyerupai batu limau beralas nampan, batu kapal, batu keris, batu, lesung, batu kemaluan dan berbagai bebatuan lainnya.
Menurut Kepercayaan Masyarakat setempat, bahwa sebagian dari batu-batu ini memiliki petuah dan legenda tersendiri.
Penelusuran di kondisi jalan tampak banyak yang berlubang dan pecah. Potongan besi dari aspal juga mulai muncul keluar. Sehingga sangat membahayakan pengendara maupun pejalan kaki.
"Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Namun, belum ada perhatian serius dari pemerintah desa setempat maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun," kata warga setempat, Awang di Batu Limau, Kamis.
Padahal, lanjut dia wisata Batu Limau berada diurutan teratas sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Karimun.
"Tapi sayang, tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang baik," sebutnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Hariyati, turut mengeluhkan keadaan jalan yang ia lewati untuk sampai ke wisata Batu Limau.
Selain membahayakan keselamatan pengguna jalan, lanjutnya kerusakan jalan itu juga dinilai dapat merusak citra wisata Batu Limau, sebagai objek wisata kebanggaan masyarakat khususnya Kecamatan Ungar, dan Kabupaten Karimun pada umumnya.
"Selain objek wisata, sarana dan prasarana pendukung juga harus ditata dengan baik. Sehingga pengunjung yang datang akan senang dan semakin ramai. Tentu ini berpotensi menjadi sumber pendapatan warga setempat," tambah Haryati.
Wisata Batu Limau menjadi salah satu alternatif masyarakat Kecamatan Ungar untuk berlibur. Apalagi saat lebaran seperti ini, jumlah pengunjung yang datang berkali lipat dibanding hari-hari biasanya.
Tidak hanya dari Kecamatan Ungar, tetapi juga datang dari luar daerah. Bahkan luar negeri seperti Malaysia.
Wisata Batu Limau sendiri, merupakan objek wisata bebatuan yang unik dan bersejarah. Di sini para pengunjung dapat melihat bebatuan menyerupai manusia dan benda-benda lainnya.
Batu-batu itu ada yang menyerupai batu limau beralas nampan, batu kapal, batu keris, batu, lesung, batu kemaluan dan berbagai bebatuan lainnya.
Menurut Kepercayaan Masyarakat setempat, bahwa sebagian dari batu-batu ini memiliki petuah dan legenda tersendiri.
Pewarta: Ogen
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: