Magelang (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah meminta masyarakat membiasakan diri untuk bersikap kritis dan selektif terhadap berbagai informasi yang diterima terutama melalui media sosial.

"Masyarakat harus kritis. Carilah kebenaran bukan pembenaran," kata Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah Jumari dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Kamis.

Ia mengemukakan tentang pentingnya masyarakat untuk tidak mudah percaya dan tergesa-gesa menyebarkan setiap informasi yang diterima, khususnya melalui media sosial.

Sikap kritis dan selektif terhadap perkembangan informasi, ujar dia, menjadi syarat bagi terbentuknya masyarakat yang harmonis dan berkemajuan.

Ia mengemukakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berdampak semakin banyak pilihan bagi masyarakat dalam memperoleh informasi dari sumber yang beragam.

Salah satu konsekuensi dari banyaknya informasi yang diterima, kata dia, ketika masyarakat tidak selektif maka hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi proses pembangunan karakter dan peradaban umat dan bangsa.

Ancaman tersebut, kata Jumari yang juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang itu, perlu diantisipasi sebaik mungkin dengan senantiasa menumbuhkan sikap masyarakat yang selalu kritis dan selektif terhadap setiap informasi yang diterima.

Ia menjelaskan bahwa Islam memerintahkan setiap umat untuk senantiasa teliti terhadap setiap informasi yang diterima.

Ketika menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah di Lapangan Pemda di Jalan Kartini Muntilan, Kabupaten Magelang pada Rabu (5/6), Jumari juga mengemukakan tentang pentingnya umat melakukan introspeksi dan perbaikan diri untuk membangun kehidupan yang lebih baik pada masa mendatang.

"Setiap hadirnya Idul Fitri diharapkan mampu dijadikan momentum untuk introspeksi dan memperbaiki diri dalam segala bidang kehidupan," ujarnya.

Selain itu, katanya, setiap manusia selalu berusaha sebaik mungkin menjadi juru damai atas pihak-pihak yang bertikai.

"Setiap manusia selalu senantiasa berusaha menjadi juru damai bagi pihak yang bertikai secara adil, jujur, dan objektif," ujar dia.