Bandung (ANTARA News) - Puluhan massa yang mengatasnamakan Kawula Muda Penyelamat PKB berunjuk rasa di Lapangan Gasibu, kota Bandung, Kamis, mengkritik keputusan final DPW dan DPP PKB Jawa Barat yang mendukung pasangan Agum Gumelar - Nu`man Abdul Hakim pada Pilkada Jabar 2008. Massa mengkritik keputusan DPP PKB yang cenderung berdasarkan restu Ketua Dewan Syuro PKB, Gus Dur. Mereka menuding Gus Dur terlalu dominan dalam setiap keputusan DPP PKB. "Implikasinya keputusan DPP hanya formalitas semata," kata Koordinator Lapangan Kawula Muda Penyelamat PKB, Ali Semit. Pada kesempatan itu, aktivis kawula muda PKB menyatakan mosi tidak percaya kepada DPP PKB atas proses pengambilan keputusan penyampaian dukungan untuk Agum - Nu`man Abdul Hakim sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Seharusnya, kata dia, partai politik befungsi sebagai penyambung dan penyerap aspirasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik. Para pengunjuk rasa menilai, PKB mengalami perubahan yang tidak menguntungkan (kemunduran). Pada kesempatan itu, para aktivis itu menggelar aktraksi topeng monyet. Aktraksi itu menggambarkan betapa seorang `dalang` bisa mengendalikan `seenaknya pergelaran` itu. "Kami mendesak perubahan di PKB ke arah yang lebih baik," katanya. Pada kesempatan itu, Kawula Muda Penyelamat PKB meminta partai itu dikembalikan sebagai alat perjuangan sesuai dengan semangat awal pendiriannya.(*)