Ganjar Pranowo imbau masyarakat peka terhadap lingkungan sekitar
5 Juni 2019 11:34 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), berswafoto dengan sejumlah polisi setelah Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 Masehi, di Alun-alun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2019). (ANTARA/Astrid Habibah)
Purwokerto, Jawa Tengah (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitar dan segera melapor ke aparat penegak hukum jika melihat hal mencurigakan, setelah terjadi bom bunuh diri di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura, Senin (3/6) malam.
"Terutama yang terdekat, yaitu keluarga. Kita harus sadar jika ada sesuatu yang terjadi di keluarga kita," katanya, saat ditemui usai Shalat Idul Fitri, di Alun-Alun Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, antisipasi awal yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan kerja sama masing-masing anggota keluarga dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam bermasyarakat.
"Mudah-mudahan kita menjadi sadar, eh keluarga kita terpapar loh, keluarga kita ada yang aneh-aneh loh, eh keluarga kita tiba-tiba punya nyali yang sangat berani menyakiti orang lain lho," ujarnya lagi.
Ia melanjutkan, keluarga merupakan kekuatan utama untuk bisa meredakan berbagai gejolak yang terjadi di tengah masyarakat. "Keluarga dulu, baru tingkatannya komunitas dan perlahan kita memantau," katanya.
Sebelumnya, dia Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah bersama keluarga di Alun-alun Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada pukul 07.00 WIB.
Setelah Shalat Ied, Gubernur Jateng tersebut mengadakan halalbihalal yang diselenggarakan di Pendopo Kantor Bupati Banyumas dan mempersilakan warga setempat untuk makan dan berbincang bersama.
Rencananya, ia juga akan melakukan gelar griya atau sambang griya (open house) di tiga lokasi secara bergantian yakni di Kabupaten Purbalingga, Kutoarjo, dan Karanganyar.
"Terutama yang terdekat, yaitu keluarga. Kita harus sadar jika ada sesuatu yang terjadi di keluarga kita," katanya, saat ditemui usai Shalat Idul Fitri, di Alun-Alun Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, antisipasi awal yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan kerja sama masing-masing anggota keluarga dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam bermasyarakat.
"Mudah-mudahan kita menjadi sadar, eh keluarga kita terpapar loh, keluarga kita ada yang aneh-aneh loh, eh keluarga kita tiba-tiba punya nyali yang sangat berani menyakiti orang lain lho," ujarnya lagi.
Ia melanjutkan, keluarga merupakan kekuatan utama untuk bisa meredakan berbagai gejolak yang terjadi di tengah masyarakat. "Keluarga dulu, baru tingkatannya komunitas dan perlahan kita memantau," katanya.
Sebelumnya, dia Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah bersama keluarga di Alun-alun Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada pukul 07.00 WIB.
Setelah Shalat Ied, Gubernur Jateng tersebut mengadakan halalbihalal yang diselenggarakan di Pendopo Kantor Bupati Banyumas dan mempersilakan warga setempat untuk makan dan berbincang bersama.
Rencananya, ia juga akan melakukan gelar griya atau sambang griya (open house) di tiga lokasi secara bergantian yakni di Kabupaten Purbalingga, Kutoarjo, dan Karanganyar.
Pewarta: Ade P Marboen dan Astrid Habibah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: