Kendari (ANTARA) - Harga ayam kampung di pasaran Kendari, Sulawesi Tenggara pada H-1 Lebaran, Selasa melonjak hingga 100 persen dari harga hari-hari biasa.

Pantauan di sejumlah sudut pasar di Kota Kendari, Selasa, ayam kampun betina ukuran sedang dari Rp100.000 per ekor kini naik hingga Rp200.000 per ekor, sementara ayam jantan ukuran besar dari Rp150.000 per ekor naik menjadi Rp300.000 per ekor bahkan lebih.

"Kenaikan harga ayam kampung selama beberapa hari ini karena ditingkat peternak juga sudah naik, sehingga harga ditingkat pasaran pun harus kita naikan untuk mendapat keuntungan," kata Daeng (45), salah saeorang penjuial ayam kampung musiman di pasar Wuawua.

Selain ayam kampung, ayam potong yang biasanya dijuyal 50.000 per ekor, kini naik hingga Rp80.000 per ekor ukuran jumbo sementara ayam potong non jumbo dari Rp45.000 per ekor naik menjadi Rp70.000 per ekor.

Begitu juga dengan daging sapi segar dari Rp120.000 per kilogram naik menjadi Rp140.000 per kilogram atau kenaikan hanya Rp20.000 per kilogramnya.
Aktivitas pedagang ayam musiman di Kendari meraih keuntungan besar menjelang lebaran. Nampak pedagang menawarkan kepada salah seorang ibu. (foto ANTARA/ Azis Senong)


Ny Hajrah, salah seorang warga Kota Kendari menuturkan kaget ketika akan membeli ayam kampung yang harganya mendadak mahal, meskipun diakuunya sebelumnya bahwa kenaikan harga ayam menjelang lebaran sudah menjadi hal biasa.

"Soal naiknya harga ayam kampung dan kebutuhann lainya menjelang lebaran sudah hal biasa, namun yang membuat kami kaget karena naiknya tidak tanggung-tangung hingga 100 persen," tuturnya.

Namun, tidak ada pilihan lain bagi masyarakat untuk tetap membeli agar bisa dihidangkan di hari raya lebara esok yang jatuh pada 1 syawal 1441 H hijriah pada Rabu 5 Juni 2019.***3***