Garut (ANTARA) - Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, meningkatkan kewaspadaan di wilayah hukumnya terhadap aksi teroris setelah terjadinya tindakan aksi bom bunuh diri di sekitar Pos Pengamanan Simpang Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6) tengah malam.

"Kami tingkatkan kewaspadaan sesuai SOP (standar operasional prosedur)," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, jajaran Polres Garut saat ini sedang melaksanakan Siaga 1 operasi pengamanan Hari Raya Lebaran, termasuk pengamanan terhadap berbagai aksi teror yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Kepolisian Resor Garut, kata dia, telah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi dan tindakan yang tepat sesuai prosedur terhadap berbagai ancaman kejahatan termasuk serangan teroris.

"Kita juga harus tetap melaksanakan SOP agar semua bisa berjalan sesuai dengan ketentuan faktor keselamatan," kata Kapolres.

Ia menyampaikan, pengamanan yang dilakukan kepolisian selain pengamanan untuk masyarakat juga pengamanan diri atau institusi Polri sehingga kegiatan pengamanan tetap lancar.

Upaya memberikan rasa aman dan nyaman buat masyarakat, kata dia, merupakan tanggung jawab dan kewajiban Polri sehingga masyarakat tenang dalam menjalani libur Hari Raya Lebaran.

"Menjadi kewajiban kami untuk meningkatkan lagi kewaspadaan, di samping mengamankan masyarakat, juga kewaspadaan diri kita sendiri, institusi," katanya.

Ia menambahkan, selama operasi pengamanan Lebaran di Garut berlangsung lancar, tidak ada kejadian yang menonjol.

Kepolisian, lanjut dia, terus siap siaga melaksanakan tugas pengamanan arus lalu lintas di jalan raya maupun tindak kejahatan lainnya dalam operasi pengamanan Lebaran.

"Kami mengamankan, mengawal membuat nyaman masyarakat yang mau melaksanakan liburan Hari Raya Idul Fitri dan mengamankan arus lalu lintas sampai tanggal 10 Juni," katanya.