Bandung (ANTARA) - Terkait bom bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin (3/6) malam, Polda Jawa Barat (Jabar) mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena personel polisi di Jawa Barat sudah siaga sejak awal.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan sejak rencana Operasi Ketupat Lodaya, personel polisi sudah disiapkan untuk menangkal ancaman teroris.
"Dari awal kami sudah melakukan pengamanan, kami sudah prediksikan, sehingga sudah siap, siaga dan waspada pada ancaman teroris," kata Trunoyudo, di Bandung, Selasa.
Menurutnya, saat ini pihaknya tidak perlu lagi meningkatkan pengamanan karena Jawa Barat aman dan belum ada indikasi-indikasi ancaman.
Dia menuturkan setiap personel polisi yang menjaga setiap pos pengamanan pada Operasi Ketupat Lodaya dilengkapi juga dengan personel yang bersenjata.
"Kami sudah mempersiapkan itu dalam kaitan rencana Operasi Ketupat Lodaya, sehingga Jawa Barat aman," kata dia pula.
Sebelumnya, sebanyak 32.862 aparat gabungan telah disiapkan dalam rangka pengamanan sebelum dan setelah Lebaran di Jawa Barat. Jumlah aparat tersebut terdiri dari personel Polri 18.932 prang, personel TNI 3.624 orang, dan sisanya personel dari instansi terkait.
Hingga saat ini, terduga pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo yang berinisial RA, diketahui masih hidup. Berdasarkan laporan yang diterima Mabes Polri, RA diduga menggunakan bom pinggang saat melakukan aksi bom bunuh diri.
Terkait bom Sukoharjo, Polda Jabar siaga sejak awal
4 Juni 2019 16:14 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: