Dinkes Kalsel tempatkan dokter di setiap posko mudik
4 Juni 2019 15:53 WIB
Warga menaiki perahu bermotor di dermaga pasar baru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (1/6/2019). Pilihan mudik dengan jalur sungai menjadi alternatif pilihan sebagian warga untuk menjangkau daerah pelosok di Kalsel dan Kalteng. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan H.M. Muslim menyatakan, pihaknya menempatkan seorang dokter di setiap posko mudik lebaran selama 24 jam di semua titik posko di kabupaten/kota di provinsi ini.
"Di setiap daerah itu kan setidaknya ada sekitar tiga titik posko terpadu pemantau mudik Lebaran, masing-masingnya kita tempatkan seorang dokter untuk membantu aktivitas di sana," ucapnya saat meninjau posko mudik di terminal KM-6 Banjarmasin, Selasa.
Seperti halnya dititik posko di daerah Banjarmasin ini ada di terminal KM-6 Banjarmasin dan di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, penempatan dokter sejak H-7 hingga H+7.
"Kedua titik posko terpadu pemantau arus mudik lebaran Idul Fitri 1440 Hijrah ini ada ditempatkan dokter, mereka saling bergiliran jaga selama 24 jam ada di posko," ucap Muslim.
Untuk dokter jaga di posko mudik itu, ungkap dia, bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum.
Sejauh ini, kata dia, tidak ada hal-hal yang genting ditangani para dokter jaga di posko mudik lebaran tersebut, hanya periksa kesehatan ringan saja yang dimohon para penumpang.
"Paling periksa tensi darah, minta obat karena mabok di perjalanan, tidak ada hal yang genting, moga terus demikian hingga akhir mudik dan balik lebaran nanti," tuturnya.
Muslim mengungkapkan, untuk dokter yang bertugas membantu aktivitas di posko lebaran ini memang sudah ada mekanismenya.
"Bahkan mereka bisa bertugas saat hari H lebaran nanti, tapi itulah tugas mulia," ujarnya.
Dia pun menyampaikan kepada pemudik agar memanfaatkan adanya pelayanan gratis cek kesehatan di setiap posko mudik tersebut, sehingga perjalanan pulang kampungnya lancar bisa dengan selamat.
"Kalau lelah, jangan dipaksakan jalan terus, istirahat di posko-posko yang ada, minta cek kesehatan, khususnya yang pakai motor," ujarnya.
"Di setiap daerah itu kan setidaknya ada sekitar tiga titik posko terpadu pemantau mudik Lebaran, masing-masingnya kita tempatkan seorang dokter untuk membantu aktivitas di sana," ucapnya saat meninjau posko mudik di terminal KM-6 Banjarmasin, Selasa.
Seperti halnya dititik posko di daerah Banjarmasin ini ada di terminal KM-6 Banjarmasin dan di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, penempatan dokter sejak H-7 hingga H+7.
"Kedua titik posko terpadu pemantau arus mudik lebaran Idul Fitri 1440 Hijrah ini ada ditempatkan dokter, mereka saling bergiliran jaga selama 24 jam ada di posko," ucap Muslim.
Untuk dokter jaga di posko mudik itu, ungkap dia, bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum.
Sejauh ini, kata dia, tidak ada hal-hal yang genting ditangani para dokter jaga di posko mudik lebaran tersebut, hanya periksa kesehatan ringan saja yang dimohon para penumpang.
"Paling periksa tensi darah, minta obat karena mabok di perjalanan, tidak ada hal yang genting, moga terus demikian hingga akhir mudik dan balik lebaran nanti," tuturnya.
Muslim mengungkapkan, untuk dokter yang bertugas membantu aktivitas di posko lebaran ini memang sudah ada mekanismenya.
"Bahkan mereka bisa bertugas saat hari H lebaran nanti, tapi itulah tugas mulia," ujarnya.
Dia pun menyampaikan kepada pemudik agar memanfaatkan adanya pelayanan gratis cek kesehatan di setiap posko mudik tersebut, sehingga perjalanan pulang kampungnya lancar bisa dengan selamat.
"Kalau lelah, jangan dipaksakan jalan terus, istirahat di posko-posko yang ada, minta cek kesehatan, khususnya yang pakai motor," ujarnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: