Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta pada tahun ini menggencarkan kampanye gerakan "Lebaran Tanpa Sampah" sebagai salah satu upaya menciptakan lingkungan bersih sekaligus mencerminkan semangat Lebaran yaitu jiwa yang bersih.

“Tahun ini ada gerakan Lebaran Tanpa Sampah. Minimal, tidak ada sampah yang bertebaran sekaligus memaksakan atau membiasakan diet sampah untuk masyarakat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Selasa.

Dalam kampanye Lebaran Tanpa Sampah tersebut, DLH Kota Yogyakarta memberikan beberapa contoh yang bisa dilakukan secara mudah oleh masyarakat di antaranya tidak membawa tikar dan tidak menggunakan alas koran untuk salat Idul Fitri.

Panitia salat Idul Fitri, lanjut Suyana, memiliki tanggung jawab penuh terhadap kebersihan lokasi pelaksanaan salat dengan menyiapkan petugas untuk membersihkan koran atau meminta jemaah agar mengumpulkan koran di titik-titik tertentu.

“Kami sudah menyampaikan surat edaran ke kecamatan, panitia salat Idul Fitri dan Dewan Masjid Indonesia yang berisi imbauan agar jemaah salat tidak membawa koran tetapi tikar untuk mengurangi potensi timbulan sampah,” katanya.

Sedangkan bagi masyarakat yang mudik, disarankan untuk membawa tumbler dan membawa tas belanja serta mengurangi pemakaian berbagai bungkus plastik sekali pakai.

“Warga juga disarankan untuk tidak bermain petasan karena akan menimbulkan sampah. Biasanya, petasan menyisakan potongan-potongan kertas yang tidak ikut terbakar,” katanya.

Kampanye Lebaran Tanpa Sampah yang digencarkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta tidak hanya berhenti pada upaya pengurangan sampah, khususnya sampah plastik dan kertas, tetapi juga menyasar pada imbauan untuk memilah sampah sesuai jenisnya dan menggunakan air secara cukup, misalnya saat berwudhu.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta memastikan tidak akan meliburkan sebanyak 360 petugas kebersihan selama libur Lebaran, bahkan membentuk Satuan Tugas Kebersihan yang akan diterjunkan di beberapa tempat wisata.

“Kami siapkan satgas kebersihan untuk membantu membersihkan tempat-tempat keramaian dan tempat wisata. Bahkan di Malioboro yang sebenarnya sudah memiliki petugas kebersihan sendiri,” katanya.