Sampit (ANTARA) - Para pemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah pada Selasa dinihari atau H-1 Lebaran, disiapkan untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah di atas Kapal Pelni yang membawa penumpang tujuan Semarang.

Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Agus Suprijatno di Sampit, Selasa mengatakan sudah disiapkan penyelanggaraan Shalat Idul Fitri di atas KM Binaiya yang membawa pemudik dari Pelabuhan Sampit tujuan Semarang Jawa Tengah.

"Kalau di kapal, pasti mengadakan shalat Idul Fitri. Seperti biasa. Pelaksanaannya seperti shalat Idul Fitri di daratan juga," ucapnya.

KM Binaiya berangkat dari Pelabuhan Sampit, Selasa sekitar pukul 03.00 WIB mengangkut 853 penumpang tujuan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

KM Binaiya menjadi kapal terakhir milik Pelni yang berangkat, sekaligus kapal terakhir yang mengangkut pemudik dari Pelabuhan Sampit.

Penumpang masuk ke kapal secara bertahap mulai Senin (3/6) pukul 23.00 WIB hingga kapal diberangkatkan pada Selasa pukul 03.00 WIB.

Jumlah penumpang yang diberangkatkan tidak mencapai kapasitas maksimal untuk kapal yang mendapat dispensasi mengangkut hingga 1.600 penumpang.

Hal itu lantaran warga memilih keberangkatan kapal sebelumnya yang lebih awal agar bisa melaksanakan shalat Idul Fitri di kampung halaman.

Penumpang KM Binaiya umumnya mereka yang sudah tidak kebagian tiket keberangkatan kapal-kapal sebelumnya. Selain itu, ada pula pekerja yang baru cuti karena harus menyelesaikan pekerjaan sehingga mereka baru bisa mudik menggunakan keberangkatan kapal terakhir tersebut.

"Tapi jumlah ini juga sudah cukup lumayan. Mereka akan berlebaran di laut. Jadi kalau perkiraan berangkat pukul 03.00 WIB tanggal 4 Juni maka sampainya tanggal 5 Juni pagi menuju tengah hari. Waktu tempuh kan sekitar 30 jam dari sini ke Semarang," jelas Agus.

Selama bulan suci Ramadhan ini, PT Pelni mengangkut 12.853 penumpang tujuan Semarang dan Surabaya. Mereka diangkut menggunakan lima kapal yaitu KM Kelimutu, KM Leuser, KM Egon, KM Lawit dan KM Binaiya.

Jika dibanding tahun lalu, terjadi kenaikan penumpang PT Pelni sekitar 10 persen dibanding tahun lalu. Ini diakui salah satunya imbas dari tingginya harga tiket pesawat sehingga penumpang ramai-ramai beralih ke kapal laut.

Agus bersyukur penyelenggaraan arus mudik di Pelabuhan Sampit berjalan aman, tertib dan lancar. Dia berterima kasih atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan arus mudik lebaran.

Sementara itu Ibrahim, salah seorang pemudik mengaku baru bis mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri karena masih ada pekerjaan yang harus dituntaskannya. Dia mengaku senang masih bisa tetap mudik ke kampung halaman merayakan lebaran.

"Namanya juga kerja, jadi harus menyelesaikan tugas dulu, baru bisa mudik lebaran. Yang penting tetap bisa mudik merayakan lebaran di kampung halaman," demikian Ibrahim.