Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggembok armada jip wisata di kawasan objek wisata lereng Gunung Merapi maupun di Taman Tebing Breksi Prambanan yang terbukti tidak layak jalan baik.

"Upaya ini untuk lebih memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan wisatawan, terutama pada masa libur Lebaran ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa.

Sebelum musim libur Lebaran, Dinas Pariwisata telah melakukan pembinaan kepada asosiasi-asosiasi jip wisata baik itu 'Lava Tour' di lereng Merapi, maupun 'Shiva Platheu' di Taman Tebing Breksi.

"Kami juga telah melakukan pengecekan kelayakan armada jip wisata yang akan digunakan," katanya.

Menurut dia, dalam uji kelayakan tersebut armada jip wisata yang diketahui tidak layak atau ada permasalahan teknis disarankan untuk segera dibenahi hingga benar-benar layak jalan dan memenuhi standar keamanan.

"Jika jip wisata yang tidak layak jalan tersebut tidak dibenahi atau diperbaiki, maka kami ambil tindakan tegas dengan menggembok agar tidak dioperasionalkan," katanya.

Ia mengatakan untuk lebih memberikan keamanan dan kenyamanan wisatawan dalam menikmati "Lava Tour" di lereng Merapi maupun kawasan perbukitan Prambanan di Taman Tebing Breksi, pihaknya secara intens telah dilakukan pembinaan baik kepada komunitas dan operator jip wisata.

"Saat ini ada 500 armada jip wisata 'Lava Tour' di lereng Merapi dan 200 jip wisata 'Shiva Platheu' di Taman Tebing Breksi yang dinyatakan layak beroperasi," katanya.

Sudarningsih mengatakan, seluruh jip wisata tersebut wajib dilengkapi helm pengamanan bagi operator dan penumpang dan sabuk pengaman.

"Kami selalu menekankan bahwa keselamatan wisatawan harus diutamakan," katanya.

Ia mengatakan pembinaan jip wisata dilakukan bekerja sama Dinas Pariwisata, Dinas Perhunungan, Polres Sleman dan IOF Yogyakarta.

"Mareri pembinaan yaitu, kebijakan pemda dan pemanduan wisata, peraturan berkendara di jalan raya yang dilakukan Polres Sleman," katanya.

Kemudian persyaratan dan teknik berkendara offroad oleh IOF, Safety drive (IOF), Penanganan situasi emergensi di jalan, teknik dan praktek scrooting kendaraan serta teknik dan praktek berkendara dan pemanduan.