Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Palu mengimbau pemudik yang menggunakan moda transportasi laut di sekitar Teluk Tolo Kabupaten Morowali Utara dan perairan Kabupaten Banggai agar waspada.

"Prakiraan tinggi gelombang sampai 36 jam ke depan di dua wilayah perairan tersebut lebih dari 2,5 meter hingga empat meter,"kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Klas II Palu, Eka Trimas Widyatmoko, Senin.

Ia meminta kepada masyarakat khususnya pemudik yang menggunakan transportasi laut melewati perairan di dua wilayah tersebut jika gelombang air laut mencapai ketinggian empat meter agar sebaiknya mengurungkan niatnya dan beralih ke moda transportasi lain atau menunggu hingga ketinggian air laut kembali normal.

"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, untuk perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5meter)," lanjutnya.

Sementara itu resiko tinggi menghantui kapal ferry dan para penumpang jika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kemudian kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar beresiko tinggi jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di wilayah perairan itu harap mempertimbangkan kondisi tersebut," pintanya.

Sebelumnya BMKG Stasiun Metereologi Klas II Palu juga telah memperingatkan masyarakat terutama pemudik untuk waspada terhadap cuaca buruk di sejumlah wilayah di Sulteng dalam beberapa hari ke depan.

Terutama di sejumlah jalan poros yang menghubungkan antar kota, kabupaten maupun provinsi baik dari dan ke Palu maupun dari dan ke Sulteng.

"Sejumlah wilayah di Sulteng masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan seperti di Kota Palu, Kabupatan Sigi, Parigi Moutong, Poso, Tolitoli, Buol maupun Morowali Utara,"ucapnya.

Dia menjelaskan hujan deras yang mengguyur Kota Palu dan sejumlah daerah di Sulteng sejak beberapa hari terakhir itu disebabkan peningkatan kelembapan atmosfer di wilayah Indonesia.

Pemicu utama yang menyebabkan hal tersebut adalah aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang mulai memasuki Samudera Hindia (kuandran 2).

"Kondisi ini dapat menimbulkan adanya daerah pusaran angin, pertemuan angin dan perlambatan kecepatan angin yabg berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,"lanjutnya.

Menurutnya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berlangsung sejak Sabtu (1/6) dan akan berlangsung hingga hari Raya Idul Fitri, Rabu (5/6) nanti.

"Kepada masyarakat yang akan mudik diimbau agar mudik pada pagi hingga siang hari karena hujan diprediksi mengguyur mulai siang, sore, malam hingga dini hari dan sebisa mungkin hindari jalan-jalan yang bertebing saat hujan mengguyur karena akan sangat membahayakan keselamatan pengendara yang melintas,"katanya.

Baca juga: BMKG: gempa Morowali-Banggai mirip Palu
Baca juga: BMKG sebut hanya Indonesia yang deteksi tsunami Palu