Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan mantan Presiden Soeharto adalah teman baik bagi Palestina karena Presiden Indonesia kedua tersebut memberikan dukungan saat Palestina mengalami masa sulit "Atas nama solidaritas, kami menunjukkan solidaritas dan simpati kami," ujarnya di Jakarta, Selasa, usai menjenguk Soeharto yang sudah 12 hari dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Soeharto mulai dirawat lagi sejak hari Jumat 4 Januari 2008. Fariz Mehdawi juga mengatakan, atas nama solidaritas, bangsa Palestina turut memberikan dukungan kepada keluarga Pak Harto dan bangsa Indonesia. Pada kesempatan itu Fariz Mehdawi mendoakan Soeharto agar selalu dalam perlindungan Tuhan. "Kami mengharapkan yang terbaik untuk Soeharto. Kami berdoa semoga mantan Presiden Soeharto selalu dalam perlindungan-Nya," katanya. Pada Selasa pagi, kondisi kesehatan Soeharto kembali menurun. Tim dokter kepresidenan yang diketuai dr Mardjo Subiandono mengatakan tekanan darah Pak Harto berada pada tingkat 90-110/30-40 mmHg dan pernapasannya masih harus dibantu mesin pernapasan (ventilator). Tim dokter, yang untuk pertama kalinya tidak melakukan konperensi pers, namun malah mengeluarkan siaran pers, juga melaporkan bahwa sistem hemodinamik juga cenderung menurun sehingga fungsi jantung masih belum stabil. Walaupun penimbunan cairan di paru-paru mantan penguasa orde baru itu telah berkurang namun Mardjo mengatakan, "Tanda-tanda infeksi sistemik merupakan ancaman".(*)