Solo (ANTARA) - H-2 Lebaran Bandara Adi Soemarmo Solo lengang seiring dengan penurunan jumlah pemudik yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara.

Pantauan di Bandara Adi Soemarmo, Senin, baik itu di terminal kedatangan penumpang maupun di terminal pemberangkatan tidak terlihat kerumunan penumpang maupun pengantar.

"Untuk arus mudik saat ini, di Bandara Adi Soemarmo jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Airport Operation and Safety Senior Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Soemarmo Iwan Novi Hantono.

Ia mengatakan kondisi saat ini tidak sepadat tahun lalu. Menurut dia, berdasarkan pantauan PT Angkasa Pura I, dari H-7 hingga H-3 Lebaran pada tahun ini untuk trafik pesawat turun hingga 34 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

"Kalau tahun lalu hampir semua maskapai penerbangan mengajukan 'extra flight' (penerbangan tambahan, red). Kalau Garuda Indonesia tidak mengajukan 'extra flight' tetapi mengganti tipe pesawatnya dari Boeing 737 seri 800 Engine diganti Airbush 330," katanya.

Sedangkan untuk jumlah penumpang pada periode yang sama antara tahun ini dengan tahun lalu terjadi penurunan hingga 49 persen.

Sementara itu, berdasarkan data dari PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, untuk jumlah penumpang datang antara tahun ini dengan tahun lalu terlihat ada penurunan yang cukup signifikan.

Seperti pada H-4 Lebaran tahun ini jumlah penumpang datang sebanyak 3.981 penumpang, sedangkan pada periode sama tahun lalu 6.298 penumpang. Selanjutnya, pada H-3 Lebaran tahun ini jumlah penumpang datang sebanyak 3.711penumpang.

"Kalau tahun lalu jumlah penumpang datang pada H-3 Lebaran mencapai 6.932 penumpang," katanya.

Pada di H-2 Lebaran pada tahun lalu jumlah penumpang datang mencapai 7.511 orang, sedangkan pada periode sama tahun ini jumlah penumpang datang hingga siang hari baru sebanyak 1.636 orang.

Sebelumnya, General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan terkait dengan penurunan jumlah penumpang tersebut merupakan akibat dari harga tiket pesawat yang terlalu tinggi.

"Selain itu, banyak pemudik yang ingin lewat tol Trans Jawa. Akibatnya transportasi pesawat kurang diminati," katanya.