Jakarta (ANTARA) - Hugo Lloris menegaskan bahwa filosofi Tottenham tidak dapat dibandingkan dengan Liverpool setelah kalah dari tim asuhan Jurgen Klopp tersebut di final Liga Champions.

Setelah mencapai final tanpa menandatangkan satu pemain baru sejak Januari 2018, banyak yang yakin Spurs akan menggelontorkan banyak uang untuk memperkuat skuatnya musim panas ini.

Menyusul kekalahan di final Liga Champions oleh Real Madrid 12 bulan lalu, Liverpool melakukan belanja besar-besaran dan hasilnya terbukti saat mereka menjadi runner-up Liga Premier Inggris serta meraih trofi Eropa keenamnya.

Namun, kiper sekaligus kapten Spurs, Lloris tidak merasa klubnya dapat melakukan hal yang sama seperti Liverpool pada musim lalu.

"Sulit untuk membandingkan kedua proyek," kata Lloris dalam sebuah pernyataan yang dikutip Sky Sports pada Minggu waktu setempat (02/6).

"Ada klub yang bertekad untuk memenangi setiap kompetisi di mana mereka bermain, dan tidak dengan Tottenham."

"Kami bekerja dan berusaha untuk tetap berpegang pada filosofi petinggi, pelatih dan klub. Kami berupaya lebih baik setiap musim dan kami telah menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, jadi kami sekarang tidak dapat membuang segalanya setelah kekalahan final Liga Champions."

"Ini merupakan langkah besar bagi klub dan satu-satunya hal yang dapat kami lakukan adalah kembali lebih kuat musim depan.

Baca juga: Kekalahan Tottenham, perpanjang catatan buruk debutan final Champions

Baca juga: Penalti dini Liverpool tinggalkan penyesalan bagi Pochettino