Meulaboh (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat, Teungku Abdurrani Adian meminta kepada seluruh umat Islam di Aceh agar tidak menjadikan perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah sebagai perpecahan di masyarakat.

"Mari kita jadikan perbedaan ini sebagai pemersatu bagi kita semua, khususnya umat muslim di Aceh," katanya di Meulaboh, Senin.

Menurutnya, pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri sangat tergantung dengan keyakinan umat muslim.

Dalam menentukan awal Ramadhan dan satu Syawal, umat Islam dari berbagai pengikut tharikat sudah memiliki metode dan cara hisab (hitung) tersendiri. Sehingga menyebabkan saudara muslim yang lain sudah lebih awal berhari raya.

Ulama ini berpendapat, perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri agar harus dilaksanakan secara serentak, tidak bisa dipaksakan secara kehendak oleh setiap muslim.

Mengingat semua umat Islam memiliki tata cara tersendiri dalam menghitung satu Ramadhan dan satu syawal.

"Mari kita menghormati perbedaan, apalagi perbedaan itu sebagai pengerat persatuan dan kesatuan di masyarakat Aceh," pintanya.