Disperindag Malut pantau harga sembako di Ternate
3 Juni 2019 13:20 WIB
Kadis Perindag Malut, Asrul Gailea saat mengecek kebutuhan bapok di pusat perbelanjaan modern di Kota Ternate (ANTARA/Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara (Malut) menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat menjelang Lebaran Idul Fitri 1440 hijriah di Ternate, meskipun ada kebutuhan lainnya mengalami kenaikan di H-2 lebaran terutama kebutuhan daging dan telur.
"Saat kami pantau berbagai harga sembako dan untuk daging sapi di Ternate alami kenaikan dari harga Rp120 ribu per kg menjadi, Rp130 ribu per kg dan harga telur dari Rp1600 per butir menjadi Rp2000 per butir," kata Kadis Perindag Malut, Asrul Gailea di Ternate, Senin.
Kendati demikian, untuk harga bawang merah dan bawang putih turun dari Rp60 ribu per kg menjadi Rp50 ribu per kg, bahkan di pusat perbelanjaan pasar modern hypermart bawang putih asal NTB dijual dengan harga Rp35 ribu per kg.
Selain itu, untuk beras medium Rp10 ribu per kg dan berbagai stok sayur mayur yang didatangkan dari Pulau Halmahera dan Makassar tetap tersedia, sehingga harga tidak terjadi kenaikan hingga pasca-Lebaran Idul Fitri nanti.
"Pantauan pasar di Kota Ternate, Maluku Utara ini merupakan rangkaian penetrasi pasar menjelang Lebaran yang dilakukan di 205 pasar rakyat di seluruh Indonesia mulai 27 Mei 2019 hingga 4 Juni 2019 H-9 hingga H-1 lebaran Idul Fitri," ujarnya.
Dia mengakui, tim yang diterjunkan berjumlah sebanyak 240 personel bertugas mengawal harga bahan pokok dan melaporkan temuan-temuan di lapangan yang berpotensi terhadap peningkatan harga, spekulatif, serta penimbunan menjelang Lebaran 2019.
Secara umum dari hasil pemantauan harga dan stok di Pasar Gamalama dan Pasar Modern Hypermart tercatat harga bahan pokok relatif stabil dan stok aman.
Untuk harga beras premium adalah sebesar Rp 13.000/kg-Rp 14.000/kg, harga beras medium Rp 10.000/kg-Rp 12.000/kg (beras medium HET Malut Rp 10.250/kg.
Sedangkan harga minyak goreng curah Rp 13.000/liter; gula pasir Rp 12.190/kg tepung terigu Rp9.000/kg, bawang merah Rp 40.000/kg-Rp 50.000/kg; bawang putih Rp 40.000/kg-Rp 50.000/kg, dan daging sapi Rp 120.000/kg. Sementara harga daging ayam Rp 35.000/kg-Rp 38.000/kg dan telur Rp 32.000/kg-Rp 33.000/kg. Harga cabai merah keriting Rp 35.000/kg-Rp 40.000/kg.
Begitu pula, cabai rawit merah Rp 50.000/kg-Rp 70.000/kg. Stok beras Bulog Subdivre Kota Ternate, Malut tercatat 1.343 ton (PSO) dan 1.871 ton (komersil) atau dalam kondisi cukup dan aman untuk enam bulan ke depan. Selain beras, Bulog juga mempunyai stok gula pasir sebanyak 103 ton dan minyak goreng 13.960 liter.
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag, Kasan Usa memantau kebutuhan sembako di Malut menyampaikan stok berbagai kebutuhan di Kota Ternate masih mencukupi dan tersedia hingga Lebaran. Bahkan seperti beras tersedia stok untuk lima bulan ke depan. Sementara dari pantauan harga relatif stabil.
"Kami mengimbau dan mengingatkan kepada para pedagang dan distributor untuk tidak menjual bapok melebihi HET, dan mengajak mereka untuk menjaga harga berbagai kebutuhan pokok tetap stabil jelang Lebaran," katanya.
"Saat kami pantau berbagai harga sembako dan untuk daging sapi di Ternate alami kenaikan dari harga Rp120 ribu per kg menjadi, Rp130 ribu per kg dan harga telur dari Rp1600 per butir menjadi Rp2000 per butir," kata Kadis Perindag Malut, Asrul Gailea di Ternate, Senin.
Kendati demikian, untuk harga bawang merah dan bawang putih turun dari Rp60 ribu per kg menjadi Rp50 ribu per kg, bahkan di pusat perbelanjaan pasar modern hypermart bawang putih asal NTB dijual dengan harga Rp35 ribu per kg.
Selain itu, untuk beras medium Rp10 ribu per kg dan berbagai stok sayur mayur yang didatangkan dari Pulau Halmahera dan Makassar tetap tersedia, sehingga harga tidak terjadi kenaikan hingga pasca-Lebaran Idul Fitri nanti.
"Pantauan pasar di Kota Ternate, Maluku Utara ini merupakan rangkaian penetrasi pasar menjelang Lebaran yang dilakukan di 205 pasar rakyat di seluruh Indonesia mulai 27 Mei 2019 hingga 4 Juni 2019 H-9 hingga H-1 lebaran Idul Fitri," ujarnya.
Dia mengakui, tim yang diterjunkan berjumlah sebanyak 240 personel bertugas mengawal harga bahan pokok dan melaporkan temuan-temuan di lapangan yang berpotensi terhadap peningkatan harga, spekulatif, serta penimbunan menjelang Lebaran 2019.
Secara umum dari hasil pemantauan harga dan stok di Pasar Gamalama dan Pasar Modern Hypermart tercatat harga bahan pokok relatif stabil dan stok aman.
Untuk harga beras premium adalah sebesar Rp 13.000/kg-Rp 14.000/kg, harga beras medium Rp 10.000/kg-Rp 12.000/kg (beras medium HET Malut Rp 10.250/kg.
Sedangkan harga minyak goreng curah Rp 13.000/liter; gula pasir Rp 12.190/kg tepung terigu Rp9.000/kg, bawang merah Rp 40.000/kg-Rp 50.000/kg; bawang putih Rp 40.000/kg-Rp 50.000/kg, dan daging sapi Rp 120.000/kg. Sementara harga daging ayam Rp 35.000/kg-Rp 38.000/kg dan telur Rp 32.000/kg-Rp 33.000/kg. Harga cabai merah keriting Rp 35.000/kg-Rp 40.000/kg.
Begitu pula, cabai rawit merah Rp 50.000/kg-Rp 70.000/kg. Stok beras Bulog Subdivre Kota Ternate, Malut tercatat 1.343 ton (PSO) dan 1.871 ton (komersil) atau dalam kondisi cukup dan aman untuk enam bulan ke depan. Selain beras, Bulog juga mempunyai stok gula pasir sebanyak 103 ton dan minyak goreng 13.960 liter.
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag, Kasan Usa memantau kebutuhan sembako di Malut menyampaikan stok berbagai kebutuhan di Kota Ternate masih mencukupi dan tersedia hingga Lebaran. Bahkan seperti beras tersedia stok untuk lima bulan ke depan. Sementara dari pantauan harga relatif stabil.
"Kami mengimbau dan mengingatkan kepada para pedagang dan distributor untuk tidak menjual bapok melebihi HET, dan mengajak mereka untuk menjaga harga berbagai kebutuhan pokok tetap stabil jelang Lebaran," katanya.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: