Denpasar (ANTARA) - Kunjungan wisatawan domestik ke Bali mengalami penurunan 12 persen sejak Januari sampai saat ini seiring dengan kenaikan harga tiket pesawat dan sebagian wisatawan domestik yang datang berlibur ke Bali beralih menggunakan transportasi darat.

"Dampak kenaikan harga tiket domestik ini sangat buruk terhadap pariwisata, hampir di seluruh bandara sekarang sepi. Sejak kenaikan harga tiket pada Januari hingga sekarang, jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali turun sekitar 12 persen," Kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A A Gede Yuniartha Putra, di Denpasar, Bali, Minggu.

Ia pun menyatakan dukungan terhadap wacana Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) yang ingin mengundang lebih banyak lagi penerbangan luar "bermain" di Indonesia. Menurut Yuniartha, penerbangan luar negeri menawarkan harga tiket lebih murah dibandingkan dengan penerbangan domestik.

Yuniarta mengatakan sejauh ini mahalnya harga tiket tidak terpengaruh pada kedatangan dari wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Meskipun, diakuinya, nantinya akan ada persoalan yang muncul terkait dengan penerbangan, tak sedikit wisatawan dapat memilih angkutan darat sebagai alternatif dan sarana yang menarik ke depannya.

"Jadi tetap penurunan terjadi pada wisatawan domestik saja," ujarnya.

Menurut dia, banyaknya wisatawan terutama dari dalam negeri menggunakan transportasi darat untuk untuk berlibur saat ini tidak lepas dari keberadaan infrastruktur Trans Jawa, Trans Sumatera, dan lainnya.


"Kalau mereka beralih dengan transportasi darat tentu akan lebih mudah untuk mencapai destinasi, karena sekarang juga sudah dimudahkan dengan google map yang juga membuat orang mudah mencapai suatu tujuan wisatanya ke mana pun, " katanya.

Secara umum untuk angkutan Lebaran tahun ini, kata dia, masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yang berjalan lancar. Untuk jalur darat pun, armada-armada yang berangkat dari Bali ke luar daerah, telah dipersiapkan dengan baik.

Pemerintah Provinsi Bali optimistis jumlah kunjungan wisatawan domestik pada liburan Lebaran akan mengalami peningkatan, karena ia melihat wisatawan Domestik yang tetap memilih Bali sebagai destinasi wisata saat libur panjang.