Pemudik di Jakarta tetap pulang kampung meski harga tiket pesawat naik
2 Juni 2019 23:33 WIB
Seorang pemudik dari Jakarta, Hartoyo (56), tiba di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (2/6/2019). (Antara Sumut/Munawar)
Medan (ANTARA) - Seorang pemudik dari Jakarta, Hartoyo (56) tetap pulang ke kampung halamannya di daerah Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara untuk merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah/Tahun 2019, meski harga tiket melambung cukup tinggi hingga mencapai Rp2 juta.
"Saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, sore tadi dengan menggunakan pesawat Lion Air," kata Hartoyo, di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu.
Ia sengaja memilih berangkat dari Jakarta pada H-4 atau Sabtu (1/6) menjelang Lebaran, karena inilah waktu yang tepat dan setelah mendapat cuti Lebaran yang diberikan oleh pemerintah.
"Sebelumnya, istri dan beberapa orang anak saya, sudah duluan berangkat dari Jakarta pada Hari Jumat (31/5). saya terpaksa belakangan," ujarnya lagi.
Hartoyo menjelaskan, memang harga tiket pesawat pada tahun ini luar biasa, sehingga banyak pemudik menggunakan jasa angkutan kapal laut, dan bahkan ada yang menggunakan mobil pribadi untuk mudik ke kampung halaman.
Ia berharap kepada pemerintah dan maskapai penerbangan agar dapat menurunkan harga tiket yang sangat tinggi, dan banyak yang tidak terjangkau warga maupun konsumen.
"Pokoknya harga tiket pada Idul Fitri tahun 2020 nanti jangan terulang lagi seperti Lebaran 1440 Hijriah tahun 2019 ini," katanya pula.
Data dari Posko PT Angkasa Pura II (Persero), jumlah kedatangan pesawat terbang domestik 18 pesawat, dan pemberangkatan 25 pesawat. Jumlah seluruhnya 43 pesawat.
Sedangkan, kedatangan penumpang domestik mencapai 2.448 orang dan pemberangkatan sebanyak 1.982 orang. Jumlah seluruhnya mencapai 4.430 orang.
Sementara, dari segi fasilitas dan infrastruktur Bandar Udara Internasional Kualanamu mampu melayani pendaratan dan penerbangan pesawat berbadan besar, yakni Airbus A380 dan pesawat sejenisnya.
Bandara Internasional Kualanamu juga mampu menampung 35 pergerakan pesawat per jam. Namun saat ini baru melayani 22 pergerakan per jam. Saat Lebaran bisa meningkat hingga 24-25 pergerakan, sehingga sebenarnya slot masih terbuka lebar bagi airlines yang berencana menambah penerbangannya ke Bandara Kualanamu. Hal itu, sejalan dengan program PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara.
"Saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, sore tadi dengan menggunakan pesawat Lion Air," kata Hartoyo, di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu.
Ia sengaja memilih berangkat dari Jakarta pada H-4 atau Sabtu (1/6) menjelang Lebaran, karena inilah waktu yang tepat dan setelah mendapat cuti Lebaran yang diberikan oleh pemerintah.
"Sebelumnya, istri dan beberapa orang anak saya, sudah duluan berangkat dari Jakarta pada Hari Jumat (31/5). saya terpaksa belakangan," ujarnya lagi.
Hartoyo menjelaskan, memang harga tiket pesawat pada tahun ini luar biasa, sehingga banyak pemudik menggunakan jasa angkutan kapal laut, dan bahkan ada yang menggunakan mobil pribadi untuk mudik ke kampung halaman.
Ia berharap kepada pemerintah dan maskapai penerbangan agar dapat menurunkan harga tiket yang sangat tinggi, dan banyak yang tidak terjangkau warga maupun konsumen.
"Pokoknya harga tiket pada Idul Fitri tahun 2020 nanti jangan terulang lagi seperti Lebaran 1440 Hijriah tahun 2019 ini," katanya pula.
Data dari Posko PT Angkasa Pura II (Persero), jumlah kedatangan pesawat terbang domestik 18 pesawat, dan pemberangkatan 25 pesawat. Jumlah seluruhnya 43 pesawat.
Sedangkan, kedatangan penumpang domestik mencapai 2.448 orang dan pemberangkatan sebanyak 1.982 orang. Jumlah seluruhnya mencapai 4.430 orang.
Sementara, dari segi fasilitas dan infrastruktur Bandar Udara Internasional Kualanamu mampu melayani pendaratan dan penerbangan pesawat berbadan besar, yakni Airbus A380 dan pesawat sejenisnya.
Bandara Internasional Kualanamu juga mampu menampung 35 pergerakan pesawat per jam. Namun saat ini baru melayani 22 pergerakan per jam. Saat Lebaran bisa meningkat hingga 24-25 pergerakan, sehingga sebenarnya slot masih terbuka lebar bagi airlines yang berencana menambah penerbangannya ke Bandara Kualanamu. Hal itu, sejalan dengan program PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: