Ani Yudhoyono di mata suami, cahaya hidup sang perempuan tangguh
2 Juni 2019 11:01 WIB
(file foto) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima "Sungkeman" dari Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/8/2011). Ibu Ani Yudhoyono wafat Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura karena penyakit kanker. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/foc. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA) - Wafatnya Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi sebuah kehilangan besar bagi suami dan dua anak yang setia mendampinginya terutama ketika menjalani perawatan di Singapura akibat kanker darah.
Raut duka mendalam tercermin dalam ekspresi SBY dan dua putranya saat pertama kali angkat bicara selepas kepergian sang istri.
Dalam buku biografi Ani Yudhoyono berjudul "Kepak Sayap Putri Prajurit" yang ditulis Alberthiene Endah, seperti dikutip pada Minggu, SBY turut menuturkan cerita tentang istri tercintanya.
Ani adalah pendamping, pendukung, dan cahaya hidupnya.
Ketika baru dinobatkan menjadi presiden, hal pertama yang dilakukan SBY lakukan adalah mempersiapkan keluarga, termasuk istrinya yang bakal jadi Ibu Negara.
Namun, Ani tidak sulit beradaptasi karena pada dasarnya ia sering terlibat dalam aktivitas masyarakat dan organisasi.
Sebagai rekan yang selalu kompak, SBY dan Ani bekerjasama untuk terus sejalan dalam mengerjakan tugas sebagai presiden den ibu negara.
"Metamorfosis selalu kami jalani bersama dengan interaksi yang tidak pernah putus untuk saling menguatkan mental," ujar Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: Annisa Pohan unggah video Ani Yudhoyono yang energetik di RS
Dalam buku itu, SBY memuji istrinya sebagai perempuan tangguh. Dia mengenang masa-masa awal pernikahan ketika kehidupan ekonomi mereka serba pas-pasan, apalagi istri tentara harus ditinggal suami yang sewaktu-waktu bertugas di berbagai daerah.
"Bisa saya katakan bahwa bagi saya, Ani telah lulus dengan nilai sangat baik sebagai seorang istri dan ibu," tulis SBY.
Di mata SBY, Kristiani Herrawati bukan hanya istri sempurna yang bisa menjadi cahaya keluarga. Ani juga berhasil mendidik dua anaknya menjadi pria-pria berkarakter baik.
SBY menilai kekuatan karakter Sarwo Edhie Wibowo, pemimpin dan gurunya di AKABRI Magelang yang juga ayah Ani, mengalir pada putrinya.
Sosok pria yang jadi mertuanya itu dianggap SBY sebagai tokoh lurus dan punya prinsip serta pendirian. Mantan komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD itu berani menegakkan kebenaran di tengah risiko besar meski orang sekitar tidak mendukung cara pandangnya.
"Ani sangat mewarisi karakter ayahnya, termasuk memiliki prinsip untuk bekerja semaksimal mungkin. Sikap ini membuat saya nyaman karena pada dasarnya saya pun sama."
Hadirnya Ani dalam kehidupan SBY adalah sebuah anugerah yang selalu ia syukuri.
"Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekali lagi, karena saya dikaruniai seorang istri yang memberikan cahaya tanpa henti dalam hidup saya, seorang Ani Bambang Yudhoyono."
Baca juga: Kisah cinta Ani Yudhoyono dan SBY, jatuh hati dari pandangan pertama
Raut duka mendalam tercermin dalam ekspresi SBY dan dua putranya saat pertama kali angkat bicara selepas kepergian sang istri.
Dalam buku biografi Ani Yudhoyono berjudul "Kepak Sayap Putri Prajurit" yang ditulis Alberthiene Endah, seperti dikutip pada Minggu, SBY turut menuturkan cerita tentang istri tercintanya.
Ani adalah pendamping, pendukung, dan cahaya hidupnya.
Ketika baru dinobatkan menjadi presiden, hal pertama yang dilakukan SBY lakukan adalah mempersiapkan keluarga, termasuk istrinya yang bakal jadi Ibu Negara.
Namun, Ani tidak sulit beradaptasi karena pada dasarnya ia sering terlibat dalam aktivitas masyarakat dan organisasi.
Sebagai rekan yang selalu kompak, SBY dan Ani bekerjasama untuk terus sejalan dalam mengerjakan tugas sebagai presiden den ibu negara.
"Metamorfosis selalu kami jalani bersama dengan interaksi yang tidak pernah putus untuk saling menguatkan mental," ujar Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: Annisa Pohan unggah video Ani Yudhoyono yang energetik di RS
Dalam buku itu, SBY memuji istrinya sebagai perempuan tangguh. Dia mengenang masa-masa awal pernikahan ketika kehidupan ekonomi mereka serba pas-pasan, apalagi istri tentara harus ditinggal suami yang sewaktu-waktu bertugas di berbagai daerah.
"Bisa saya katakan bahwa bagi saya, Ani telah lulus dengan nilai sangat baik sebagai seorang istri dan ibu," tulis SBY.
Di mata SBY, Kristiani Herrawati bukan hanya istri sempurna yang bisa menjadi cahaya keluarga. Ani juga berhasil mendidik dua anaknya menjadi pria-pria berkarakter baik.
SBY menilai kekuatan karakter Sarwo Edhie Wibowo, pemimpin dan gurunya di AKABRI Magelang yang juga ayah Ani, mengalir pada putrinya.
Sosok pria yang jadi mertuanya itu dianggap SBY sebagai tokoh lurus dan punya prinsip serta pendirian. Mantan komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD itu berani menegakkan kebenaran di tengah risiko besar meski orang sekitar tidak mendukung cara pandangnya.
"Ani sangat mewarisi karakter ayahnya, termasuk memiliki prinsip untuk bekerja semaksimal mungkin. Sikap ini membuat saya nyaman karena pada dasarnya saya pun sama."
Hadirnya Ani dalam kehidupan SBY adalah sebuah anugerah yang selalu ia syukuri.
"Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekali lagi, karena saya dikaruniai seorang istri yang memberikan cahaya tanpa henti dalam hidup saya, seorang Ani Bambang Yudhoyono."
Baca juga: Kisah cinta Ani Yudhoyono dan SBY, jatuh hati dari pandangan pertama
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: