Laporan dari Beijing
KBRI Beijing berduka atas wafatnya Ani Yudhoyono
1 Juni 2019 18:11 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ani Yudhoyono diapit Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun (kanan) dan istri saat berada di Saint Petersburg, Rusia, pada 2013. ANTARA/Istimewa/aa
Beijing (ANTARA) - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun dan keluarga besar KBRI Beijing berduka atas wafatnya Ibu Negara ke-6 Ani Yudhoyono di Singapura, Sabtu siang.
"Saya dan istri beserta seluruh jajaran staf dan keluarga besar KBRI Beijing beserta masyarakat Indonesia di Tiongkok menyampaikan duka cita yang mendalam," kata Dubes Djauhari kepada Antara di Beijing.
Di mata Dubes, almarhumah merupakan sosok yang ramah, penuh perhatian, dan kasih sayang terhadap sesama dan teladan bagi masyarakat dan keluarganya.
"Secara pribadi, saya dan istri mempunyai banyak kenangan bersama beliau saat berkunjung ke Vladivostok pada bulan September 2012 dan ke Saint Petersburg pada bulan September 2013," kata mantan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia itu menuturkan.
Pada saat itu, lanjut Djauhari, Ibu Ani sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2012 dan KTT Negara Kelompok 20 (G-20) 2013.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang terbaik untuk almarhumah Ibu Ani Yudhoyono dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan," ujarnya.
Kristiani Herawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ani Yudhoyono, Ibu Negara periode 2004-2014, wafat di Singapura, Sabtu, dalam perawatan atas penyakit kanker darah yang dideritanya hampir empat bulan terakhir.
Jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6).
Baca juga: Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono ....
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Hari Kepulangan Ibu Ani
"Saya dan istri beserta seluruh jajaran staf dan keluarga besar KBRI Beijing beserta masyarakat Indonesia di Tiongkok menyampaikan duka cita yang mendalam," kata Dubes Djauhari kepada Antara di Beijing.
Di mata Dubes, almarhumah merupakan sosok yang ramah, penuh perhatian, dan kasih sayang terhadap sesama dan teladan bagi masyarakat dan keluarganya.
"Secara pribadi, saya dan istri mempunyai banyak kenangan bersama beliau saat berkunjung ke Vladivostok pada bulan September 2012 dan ke Saint Petersburg pada bulan September 2013," kata mantan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia itu menuturkan.
Pada saat itu, lanjut Djauhari, Ibu Ani sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2012 dan KTT Negara Kelompok 20 (G-20) 2013.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang terbaik untuk almarhumah Ibu Ani Yudhoyono dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan," ujarnya.
Kristiani Herawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ani Yudhoyono, Ibu Negara periode 2004-2014, wafat di Singapura, Sabtu, dalam perawatan atas penyakit kanker darah yang dideritanya hampir empat bulan terakhir.
Jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6).
Baca juga: Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono ....
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Hari Kepulangan Ibu Ani
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Budi Setiawanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: