Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan bahwa Pancasila merupakan pedoman untuk mencapai kebahagian, kesejahteraan, kemerdekaan, kebebasan dan kedamaian.

"Konsep Pancasila Bung Hatta sangat visioner, kebahagian rakyat cukup makan tiga kali, layak sandang dan papan serta jaminan di hari tua," kata Fadli dalam acara Pidato Pancasila, di Rumah Dinas Wakil Ketua DPR RI, Jakarta, Sabtu.

Dia menilai masyarakat untuk makan tiga kali sehari yang bergizi tidak mudah sehingga menyebabkan banyak balita yang menderita stunting yaitu sebesar 33-37 persen.

Kondisi itu menurut dia berbahaya bagi pertumbuhan generasi bangsa Indonesia karena mereka harus bersaing dengan warga dunia.

"Dari sisi sandang dan papan, banyak masyarakat yang belum memiliki rumah. Lalu terkait jaminan hari tua, belum ada jaminan hari tua seperti yang sudah ada di negara maju," ujarnya.

Dia menilai kebahagian, kesejahteraan, kedamaian dan kebebasan harus diwujudkan serta sangat bahaya kalau tidak ada jaminan masyarakat untuk sejahtera.

Untuk mewujudkan itu menurut Fadli, sangat tergantung pada peran pemerintah untuk mewujudkan kebahagian, kesejahteraan, kedamaian dan kebebasan.

"Ini bergantung pemerintahan, ketika paham terbentuknya republik dan bagaimana mengikat karena ikatan agama," ujarnya.

Selain itu, dia mengingatkan Uni Soviet bubar salah satu penyebabnya adalah karena etnonasionalisme yaitu paham nasionalis berdasarkan satu etnik.

Fadli menceritakan dirinya pernah meneliti terkait fenomena etnonasionalisme tersebut yaitu sejak 15 negara bagian berdiri di Uni Soviet hingga bubar.

"Ini menjadi pembelajaran bagi kita di Indonesia," ucapnya.