Pariaman tanam kembali ratusan batang mangrove usai dibabat oknum
1 Juni 2019 14:21 WIB
Wali Kota Pariaman, Sumbar Genius Umar (dua kanan) bersama Wakil wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin (kanan) sedang menanam pohon mangrove jenis rhizophora di Pariaman, Sabtu. (ANTARA SUMBAR / Aadiyat MS)
Pariaman, (ANTARA) - Komando Distrik Militer 0308/Pariaman bersama Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menanam 583 batang mangrove jenis rhizophora di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara usai dibabat oleh oknum tidak bertanggung jawab beberapa bulan lalu.
"Sebanyak 383 bibit mangrove berasal dari kami sedangkan 200 dari Pemko Pariaman," kata Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm. Heri Pujiyanto saat penanaman pohon mangrove di Pariaman Sabtu.
Ia mengatakan penanaman tersebut merupakan rangkaian dari program pihaknya untuk menanam sejuta pohon di pantai wilayah Kodim 0308 Pariaman yaitu dari Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman hingga Kota Pariaman.
Adapun jenis pohon yang ditanam pihaknya pada program tersebut yaitu akar wangi, cemara udang, dan pohon pulai yang mana ketiga jenis pohon itu telah teruji mengurangi gelombang tsunami.
"Begitu juga hutan mangrove yang fungsinya juga dapat menahan kuatnya gelombang tsunami," katanya.
Namun untuk mangrove, lanjutnya pihaknya hanya menanam di Desa Apar Kota Pariaman yang mana sebelumnya telah berkoordinasi dengan Pemko setempat untuk jenis pohon yang cocok ditanam di daerah itu.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan dengan penanaman yang mengikutsertakan forum koordinasi pimpinan daerah maka diharapkan tidak ada lagi oknum yang akan merusak hutan mangrove di daerah itu.
"Kami secara bersama-sama menanamnya maka masyarakat ikut menjaganya," ujarnya.
Ia menyampaikan dengan kembali tumbuhnya pohon tersebut pihaknya berharap tidak saja mengembalikan fungsi ekologi namun juga menjaga masyarakat di daerah itu dari bencana tsunami.
Apalagi, lanjutnya dengan bantuan pihak Pertamina untuk membangun trek menyusuri hutan mangrove sejak beberapa tahun lalu sehingga saat ini hutan itu telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pariaman. "Hal tersebut juga menjadi wisata edukasi bagi anak-anak," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya berencana akan menjadikan dua lokasi lainnya sebagai hutan mangrove guna melindungi masyarakat dari bahaya tsunami.
"Nanti kami cari dulu jenis mangrovenya cocok setelah itu baru ditanam," tambahnya.
Baca juga: 15 ribu bibit mangrove ditanam di perkampungan nelayan Untia, Makassar
Baca juga: Peringati Hari Bumi, mahasiswa Jateng tanam 6.500 mangrove
"Sebanyak 383 bibit mangrove berasal dari kami sedangkan 200 dari Pemko Pariaman," kata Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm. Heri Pujiyanto saat penanaman pohon mangrove di Pariaman Sabtu.
Ia mengatakan penanaman tersebut merupakan rangkaian dari program pihaknya untuk menanam sejuta pohon di pantai wilayah Kodim 0308 Pariaman yaitu dari Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman hingga Kota Pariaman.
Adapun jenis pohon yang ditanam pihaknya pada program tersebut yaitu akar wangi, cemara udang, dan pohon pulai yang mana ketiga jenis pohon itu telah teruji mengurangi gelombang tsunami.
"Begitu juga hutan mangrove yang fungsinya juga dapat menahan kuatnya gelombang tsunami," katanya.
Namun untuk mangrove, lanjutnya pihaknya hanya menanam di Desa Apar Kota Pariaman yang mana sebelumnya telah berkoordinasi dengan Pemko setempat untuk jenis pohon yang cocok ditanam di daerah itu.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan dengan penanaman yang mengikutsertakan forum koordinasi pimpinan daerah maka diharapkan tidak ada lagi oknum yang akan merusak hutan mangrove di daerah itu.
"Kami secara bersama-sama menanamnya maka masyarakat ikut menjaganya," ujarnya.
Ia menyampaikan dengan kembali tumbuhnya pohon tersebut pihaknya berharap tidak saja mengembalikan fungsi ekologi namun juga menjaga masyarakat di daerah itu dari bencana tsunami.
Apalagi, lanjutnya dengan bantuan pihak Pertamina untuk membangun trek menyusuri hutan mangrove sejak beberapa tahun lalu sehingga saat ini hutan itu telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pariaman. "Hal tersebut juga menjadi wisata edukasi bagi anak-anak," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya berencana akan menjadikan dua lokasi lainnya sebagai hutan mangrove guna melindungi masyarakat dari bahaya tsunami.
"Nanti kami cari dulu jenis mangrovenya cocok setelah itu baru ditanam," tambahnya.
Baca juga: 15 ribu bibit mangrove ditanam di perkampungan nelayan Untia, Makassar
Baca juga: Peringati Hari Bumi, mahasiswa Jateng tanam 6.500 mangrove
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: