Jelang Idul Fitri harga sembako di Malut naik
1 Juni 2019 12:51 WIB
Sejumlah pedagang di Maluku Utara menggunakan tempat parkir Pasar Bahari Berkesan untuk berdagang menjelang Lebaran (Idul Fitri) 1440 Hijriah (FOTO ANTARA/Abdul Fatah)
Tidore Kepulauan (ANTARA) - Harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Lebaran (Idul Fitri) 2019 di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara (Malut) mengalami kenaikan, menyusul tingginya kebutuhan masyarakat menjelang hari raya keagamaan tersebut.
Di Kota Tidore Kepulauan misalnya, menurut Wali Kota Ali Ibrahim, di Ternate, Sabtu, sesuai hasil tinjauan bersama tampak sejumlah bahan pokok kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri nanti mengalami kenaikan.
"Kalau dihitung kenaikannya ada dua persen dan ada yang stabil. Saya juga tanya kenapa harganya naik. Ini karena sebagaian diambil dari Ternate, karena keterbatasan stok yang ada di Tidore sehingga didatangkan dari Ternate dan berbagai daerah lainnya di Sulawesi," ujarnya.
Terkait dengan kenaikan harga ikan yang signifikan hingga 30 persen, katanya, karena terkendala dengan stok ikan yang kurang serta adanya kerusakan mesin pada dua pabrik es.
Oleh karena itu, dirinya bakal memanggil pihak BUMD, pengusaha ikan, dan pemilik kapal ikan untuk melakukan rapat bersama dengannya di kantor wali kota pada pekan depan, termasuk memberikan suntikan anggaran lebih kepada BUMD menjadi penyuplai ikan untuk para pedagang ikan di Pasar Gosalaha sehingga menjadi satu pintu.
Wali Kota bersama sejumlah pimpinan SKPD terkait melakukan peninjauan terhadap beberapa harga sembako di Pasar Sarimalaha dan Gosalaha Goto yang dilaporkan mengalami kenaikan.
Bahkan, sejumlah pedagang dan para pembeli sekaligus mengetahui keluhan apa saja yang disampaikan oleh pedagang maupun pembeli.
Dari hasil tinjauan, didapati adanya kenaikan sejumlah bahan pokok, di antaranya daging ayam, baik ayam potong maupun ayam kampung, di mana, daging ayam potong sebelumnya dengan harga Rp50.000 naik Rp5.000 menjadi Rp 55.000, daging ayam kampung Rp150.000.
Begitu juga dengan telur ayam ras, mengalami kenaikan Rp1.500/butir dari harga normal menjadi Rp2.000/butir.
Selain daging ayam dan telur, harga ikan pun tercatat mengalami kenaikan dari harga normalnya. Untuk bawang, merica, tomat juga mengalami sedikit kenaikan harga.
Sementara harga beras, gula pasir dan minyak goreng masih pada harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah kota, yakni beras premium Rp13.600/kg, beras medium Rp10.250/kg, gula pasir Rp13.000/kg, dan minyak goreng Rp 11.500/kg.
Baca juga: Warga antre tukarkan uang di BI Malut
Baca juga: Ombudsman Malut awasi pelayanan arus mudik Lebaran
Di Kota Tidore Kepulauan misalnya, menurut Wali Kota Ali Ibrahim, di Ternate, Sabtu, sesuai hasil tinjauan bersama tampak sejumlah bahan pokok kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri nanti mengalami kenaikan.
"Kalau dihitung kenaikannya ada dua persen dan ada yang stabil. Saya juga tanya kenapa harganya naik. Ini karena sebagaian diambil dari Ternate, karena keterbatasan stok yang ada di Tidore sehingga didatangkan dari Ternate dan berbagai daerah lainnya di Sulawesi," ujarnya.
Terkait dengan kenaikan harga ikan yang signifikan hingga 30 persen, katanya, karena terkendala dengan stok ikan yang kurang serta adanya kerusakan mesin pada dua pabrik es.
Oleh karena itu, dirinya bakal memanggil pihak BUMD, pengusaha ikan, dan pemilik kapal ikan untuk melakukan rapat bersama dengannya di kantor wali kota pada pekan depan, termasuk memberikan suntikan anggaran lebih kepada BUMD menjadi penyuplai ikan untuk para pedagang ikan di Pasar Gosalaha sehingga menjadi satu pintu.
Wali Kota bersama sejumlah pimpinan SKPD terkait melakukan peninjauan terhadap beberapa harga sembako di Pasar Sarimalaha dan Gosalaha Goto yang dilaporkan mengalami kenaikan.
Bahkan, sejumlah pedagang dan para pembeli sekaligus mengetahui keluhan apa saja yang disampaikan oleh pedagang maupun pembeli.
Dari hasil tinjauan, didapati adanya kenaikan sejumlah bahan pokok, di antaranya daging ayam, baik ayam potong maupun ayam kampung, di mana, daging ayam potong sebelumnya dengan harga Rp50.000 naik Rp5.000 menjadi Rp 55.000, daging ayam kampung Rp150.000.
Begitu juga dengan telur ayam ras, mengalami kenaikan Rp1.500/butir dari harga normal menjadi Rp2.000/butir.
Selain daging ayam dan telur, harga ikan pun tercatat mengalami kenaikan dari harga normalnya. Untuk bawang, merica, tomat juga mengalami sedikit kenaikan harga.
Sementara harga beras, gula pasir dan minyak goreng masih pada harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah kota, yakni beras premium Rp13.600/kg, beras medium Rp10.250/kg, gula pasir Rp13.000/kg, dan minyak goreng Rp 11.500/kg.
Baca juga: Warga antre tukarkan uang di BI Malut
Baca juga: Ombudsman Malut awasi pelayanan arus mudik Lebaran
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: