Ambon (ANTARA) - Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di lingkungan Pemerintah Kota Ambon, Maluku, dilaksanakan di bawah guyuran hujan.
Hujan yang mengguyur Kota Ambon sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, tidak memudarkan semangat peserta untuk mengikuti rangkaian upacara yang dipusatkan di pelataran Gong Perdamaian Dunia (GPD) dan diikuti seluruh aparatur sipil negara (ASN) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Derah (Forkopimda) Kota Ambon, Sabtu.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPI) Republik Indonesia menyatakan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para "pendiri bangsa" merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia.
Walaupun sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, harus diakui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.
Pancasila katanya, harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi suatu berkah.
Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan "Bhinneka Tunggal Ika".
Dalam konteks itulah, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan.
"Pertama kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsan.
Sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah, apa yang oleh Bung Karno pernah disebut "JAS MERAH". Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride)," katanya.
Dikatakannya, melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi "politik harapan" dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seluruh masyarakat harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia.
"Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, Kita Pancasila," katanya.
Ditambahkan Richard, pelaksanaan upacara hari lahir pancasila di Ambon dilakukan di Gong Perdamaian sebagai upaya mengingatkan seluruh peserta upacara tentang pentingnya hidup yang damai di Indonesia, karena pancasila itu rumah kita .
Kurang lebih ada 34 kamar dan Maluku termasuk salah satu kamar yang mempunyai hak yang sama untuk menjaga rumah pancasila.
"Karena itu menjadi pertimbangan bagi kita upacara dilakukan dalam kebersamaan baik ASN, TNI Polri, Rt/RW serta linmas, seluruh terlibat dalam upacara meryakan pancasila tahun 2019," tandasnya.
Upacara Hari Pancasila berlangsung di bawah guyuran hujan
1 Juni 2019 09:25 WIB
Upacara peringatan hari lahir pancasila tahun 2019 dipusatkan di pelataran Gong perdamaian dunia kota Ambon, sabtu
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: