Sejuta lampu meriahkan tradisi tumbilotohe di Boalemo
31 Mei 2019 21:58 WIB
Ilustrasi - Gemerlap cahaya lampu listrik maupun lampu botol berisi minyak tanah serta kembang api saat pembukaan Festival Lampion yang diadakan di objek wisata Pentadio Resort, Kabupaten Gorontalo, Selasa (15/8). Festival ini sendiri merupakan pembukaan dari Festival Tumbilotohe atau tradisi malam pasang lampu masyarakat Gorontalo saat menjelang Lebaran. (FOTO ANTARA/Adiwinata Solihin)
Gorontalo (ANTARA) - Sejuta lampu botol dinyalakan oleh masyarakat dan aparat pemerintah daerah untuk memeriahkan tradisi tumbilotohe di Kabupaten Boalemo.
Tradisi pasang lampu tradisional pada malam-malam terakhir bulan puasa itu dipusatkan di objek wisata Pantai Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Boalemo, Jumat.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan sejumlah pimpinan OPD berkesempatan untuk hadir dan membuka Festival Tombilotohe tersebut.
“Tradisi ini dijaga terus oleh pemerintah daerah setiap tahun. Pada tahun ini untuk Boalemo dipusatkan di Pantai Bolihutuo. Kabupaten/kota lain dipusatkan di daerah masing-masing,” kata Gubernur.
Salah satu upaya yang dilakukan pemprov agar malam pasang lampu tetap terjaga, yakni dengan membagikan minyak tanah gratis ke kabupaten/kota.
Pada tahun ini, Pemprov Gorontalo melalui Dinas Pariwisata Gorontalo membagikan 14.000 liter minyak tanah.
“Sekarang 'kan minyak tanah sudah langka, jadi setiap tahunnya kami siapkan dan disebar ke pemda, masjid-masjid, dan sejumlah titik pelaksanaan tumbilotohe,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Boalemo Darwis Moridu optimis jika Boalemo akan menjadi pemenang Festival Tumbilatohe 2019.
Menurut dia, prestasi tersebut sudah diraih selama 2 tahun terakhir.
Selain sejuta lampu yang dinyalakan oleh OPD Pemkab Boalemo, juga menyiapkan 200 perahu bagan dan perahu nelayan kecil yang ikut menyalakan lampu di bibir pantai.
Hal itu menambah keunikan dan kemeriahan tumbilothe di Boalemo.
Tradisi tersebut dirayakan oleh masyarakat Gorontalo di seluruh wilayah dengan menyalakan lampu tradisional berbahan bakar minyak tanah maupun lampu hias menggunakan listrik.
Tradisi pasang lampu tradisional pada malam-malam terakhir bulan puasa itu dipusatkan di objek wisata Pantai Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Boalemo, Jumat.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan sejumlah pimpinan OPD berkesempatan untuk hadir dan membuka Festival Tombilotohe tersebut.
“Tradisi ini dijaga terus oleh pemerintah daerah setiap tahun. Pada tahun ini untuk Boalemo dipusatkan di Pantai Bolihutuo. Kabupaten/kota lain dipusatkan di daerah masing-masing,” kata Gubernur.
Salah satu upaya yang dilakukan pemprov agar malam pasang lampu tetap terjaga, yakni dengan membagikan minyak tanah gratis ke kabupaten/kota.
Pada tahun ini, Pemprov Gorontalo melalui Dinas Pariwisata Gorontalo membagikan 14.000 liter minyak tanah.
“Sekarang 'kan minyak tanah sudah langka, jadi setiap tahunnya kami siapkan dan disebar ke pemda, masjid-masjid, dan sejumlah titik pelaksanaan tumbilotohe,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Boalemo Darwis Moridu optimis jika Boalemo akan menjadi pemenang Festival Tumbilatohe 2019.
Menurut dia, prestasi tersebut sudah diraih selama 2 tahun terakhir.
Selain sejuta lampu yang dinyalakan oleh OPD Pemkab Boalemo, juga menyiapkan 200 perahu bagan dan perahu nelayan kecil yang ikut menyalakan lampu di bibir pantai.
Hal itu menambah keunikan dan kemeriahan tumbilothe di Boalemo.
Tradisi tersebut dirayakan oleh masyarakat Gorontalo di seluruh wilayah dengan menyalakan lampu tradisional berbahan bakar minyak tanah maupun lampu hias menggunakan listrik.
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: