Pertamina optimalkan DPPU menjaga ketersediaan avtur di Sulawesi
31 Mei 2019 21:48 WIB
Truk bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur milik Pertamina mengisi bahan bakar di pesawat jet eksplor Garuda Indonesia, di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar-Maros Sulawesi Selatan. (FOTO/HO/Humas Pertamina)
Makassar (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi mengoptimalkan tujuh Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk menyuplai avtur, bahan bakar pesawat udara jelang Idul Fitri 1440 Hijriah/tahun 2019.
"Kami siap melayani kebutuhan avtur di tujuh DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi. Rata-rata ketahanan stok avtur di wilayah MOR VII mencapai 16,6 hari," ujar Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat .
Tujuh DPPU Pertamina tersebut hadir memberikan servis penjualan avtur tersebar di enam provinsi, yaitu Sulawesi Tengah terdapat dua bandara yakni Mutiara di Palu, dan Bubung di Luwuk.
Sedangkan lima provinsi lainnya masing-masing satu DPPU, yakni Hasanuddin (Sulsel), Sam Ratulangi (Sulut), Jalaluddin (Gorontalo), Haluoleo (Sultra) serta Tampa Padang (Sulbar).
Menurut Hatim, pihaknya juga sudah mengantisipasi adanya lonjakan pemakaian avtur pada tujuh hari sebelum dan sesudah Idul Fitri.
"Selama dua pekan tersebut, kami prediksi ada peningkatan konsumsi avtur hingga 5 persen dibanding dengan rata-rata konsumsi harian sepanjang tahun 2019," ujarnya pula.
Jika rata-rata konsumsi harian avtur sepanjang 2019 mencapai 986 kiloliter (kl) per hari maka khusus H -/+ 7 Lebaran volume avtur yang bakal dikonsumsi oleh pesawat-pesawat yang hilir mudik dan singgah di tujuh bandara di Pulau Sulawesi ini mengalami lonjakan menjadi 1.035 kl per hari.
Haluoleo menjadi DPPU yang diprediksi mengalami persentase lonjakan tertinggi sekitar 13 persen dari semula 35,31 kl per hari menjadi 40 kl per hari.
Kemudian, diikuti Bandara Mutiara Sis Al Jufri 9 persen (29,88 vs 33,00), Bandara Internasional Hasanuddin 5 persen (774,58 vs 811,71), Bandara Bubung 5 persen (4,76 vs 7,19), Bandara Sam Ratulangi 3 persen (127,5 vs 131,34), Bandara Jalaluddin 2 persen (12,33 vs 131,34) serta Bandara Tampa Padang 1 persen (2,37 vs 2,4).
Khusus untuk DPPU Hasanuddin, meski selama dua minggu tersebut diprediksi secara persentase hanya mengalami peningkatan 5 persen. Namun menurut Hatim, pihaknya memberikan pengawasan ekstra. "Karena secara volume, konsumsi avtur di Hasanuddin terbesar dan mencapai 78,5 persen dari total volume konsumsi avtur di wilayah MOR VII," katanya lagi.
Karena itu, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin bersama Pertamina menyiagakan sembilan kendaraan refueling dari total 38 kendaraan yang ada. Sedangkan 27 dari total armada bridger, pihaknya menyiagakan 12 kendaraan di Bandara Hasanuddin.
"Insya Allah Pertamina siap menyuplai kebutuhan avtur di tujuh DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi," ujarnya lagi.
"Kami siap melayani kebutuhan avtur di tujuh DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi. Rata-rata ketahanan stok avtur di wilayah MOR VII mencapai 16,6 hari," ujar Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat .
Tujuh DPPU Pertamina tersebut hadir memberikan servis penjualan avtur tersebar di enam provinsi, yaitu Sulawesi Tengah terdapat dua bandara yakni Mutiara di Palu, dan Bubung di Luwuk.
Sedangkan lima provinsi lainnya masing-masing satu DPPU, yakni Hasanuddin (Sulsel), Sam Ratulangi (Sulut), Jalaluddin (Gorontalo), Haluoleo (Sultra) serta Tampa Padang (Sulbar).
Menurut Hatim, pihaknya juga sudah mengantisipasi adanya lonjakan pemakaian avtur pada tujuh hari sebelum dan sesudah Idul Fitri.
"Selama dua pekan tersebut, kami prediksi ada peningkatan konsumsi avtur hingga 5 persen dibanding dengan rata-rata konsumsi harian sepanjang tahun 2019," ujarnya pula.
Jika rata-rata konsumsi harian avtur sepanjang 2019 mencapai 986 kiloliter (kl) per hari maka khusus H -/+ 7 Lebaran volume avtur yang bakal dikonsumsi oleh pesawat-pesawat yang hilir mudik dan singgah di tujuh bandara di Pulau Sulawesi ini mengalami lonjakan menjadi 1.035 kl per hari.
Haluoleo menjadi DPPU yang diprediksi mengalami persentase lonjakan tertinggi sekitar 13 persen dari semula 35,31 kl per hari menjadi 40 kl per hari.
Kemudian, diikuti Bandara Mutiara Sis Al Jufri 9 persen (29,88 vs 33,00), Bandara Internasional Hasanuddin 5 persen (774,58 vs 811,71), Bandara Bubung 5 persen (4,76 vs 7,19), Bandara Sam Ratulangi 3 persen (127,5 vs 131,34), Bandara Jalaluddin 2 persen (12,33 vs 131,34) serta Bandara Tampa Padang 1 persen (2,37 vs 2,4).
Khusus untuk DPPU Hasanuddin, meski selama dua minggu tersebut diprediksi secara persentase hanya mengalami peningkatan 5 persen. Namun menurut Hatim, pihaknya memberikan pengawasan ekstra. "Karena secara volume, konsumsi avtur di Hasanuddin terbesar dan mencapai 78,5 persen dari total volume konsumsi avtur di wilayah MOR VII," katanya lagi.
Karena itu, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin bersama Pertamina menyiagakan sembilan kendaraan refueling dari total 38 kendaraan yang ada. Sedangkan 27 dari total armada bridger, pihaknya menyiagakan 12 kendaraan di Bandara Hasanuddin.
"Insya Allah Pertamina siap menyuplai kebutuhan avtur di tujuh DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi," ujarnya lagi.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: