Jakarta (ANTARA) - Eks Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat mengaku kecewa atas tudingan makar dan penyelundupan senjata api yang ditujukan kepada eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko.
"Saya sangat marah sekali mendengar Pak Narko (Soenarko) dibuat seolah dia seorang makar, menyiapkan makar tanggal 21-22-23, dan menyelundupkan senjata. Masyaallah, kok tega-teganya ngomong begitu," kata Yayat dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Yayat mengatakan mengenal Soenarko sejak masih menjadi Taruna. Dia memandang sangat aneh apabila seorang seperti Soenarko dilabeli orang yang hendak melakukan makar dan menyelundupkan senjata.
Baca juga: Kuasa hukum bantah mantan Danjen Soenarko selundupkan senjata api
"Saya marah sekali. TNI itu disumpah siap mati bagi bangsa dan negara. Masa seorang Soenarko, Danjen Kopassus mau memberontak, sudah begitu menyelundupkan senjata hanya satu, senjata busuk, mau makar bagaimana," kata dia.
Menurut Yayat, Soenarko sepanjang karirnya di TNI tidak pernah berbuat aneh, dan selalu berjalan dalam koridor yang semestinya dilakukan seorang TNI.
Yayat berani bertaruh bahwa Soenarko tidak pernah melakukan hal-hal yang belakangan ditudingkan kepadanya.
Baca juga: Wiranto: Mantan Danjen Kopassus tersangka senjata ilegal
Sebelumnya mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) TNI Soenarko ditangkap terkait dengan sejumlah ucapannya dan dugaan adanya senjata gelap dari Aceh.
Pada Senin (20/5), penyidik dari Mabes Polri dan POM TNI telah melakukan penyidikan terhadap Soenarko lalu dilanjutkan pemeriksaan di Markas Puspom TNI, Cilangkap.
Saat ini, Mayjen (Purn) S menjadi tahanan Mabes Polri dan dititipkan di rumah tahanan Militer Guntur.
Baca juga: Wiranto: Penangkapan mantan Danjen Kopassus juga terkait senjata gelap
Mantan Kepala BAIS TNI kecewa Soenarko dituding makar
31 Mei 2019 20:05 WIB
Kolega dan kuasa hukum eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (Rangga)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: