Pemerintah siap ambil alih pembangunan Pasar Lawang Jatim
31 Mei 2019 20:03 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Wakil Gubernur jawa Timur Emil Elistianto Dardak (kedua dari kanan), saat memberikan keterangan kepada media di Pasar Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (31/5/2019). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah menyatakan siap untuk mengambil alih pembangunan Pasar Lawang, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang beberapa waktu mengalami kebakaran dan menghanguskan kurang lebih 500 kios dan lapak para pedagang.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dalam hal pengambilalihan pembangunan Pasar Lawang tersebut, bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja, akan tetapi termasuk Pemerintah jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Malang.
"Idealnya, pasar ini dibangun kembali oleh pemerintah, namun keputusan akan diambil Pemerintah Kabupaten Malang. Karena, jika dibangun pihak swasta, biayanya kan tinggi," ujar Enggartiasto, di Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat.
Enggartiasto menjelaskan, pada pembangunan dan pengelolaan Pasar Lawang terdahulu, dikerjasamakan dengan pihak swasta. Saat ini, kontrak kerja sama tersebut sudah selesai, dan menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Malang untuk pembangunan pasca kebakaran.
Jika pemerintah mengambil alih pembangunan Pasar Lawang pasca kebakaran, lanjut Enggartiasto, skema yang disiapkan adalah biaya yang akan dihabiskan untuk membangun pasar tersebut akan dibagi tiga.
Alokasi pendanaan rencananya akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur, dan APBD Kabupaten Malang.
"Dalam pembangunan ada dua opsi, apakah hanya yang terdampak saja, atau secara keseluruhan. Karena pasar ini sudah berusia lebih dari 20 tahun," ujar Enggartiasto.
Jika nantinya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Malang membangun Pasar Lawang tersebut, maka perlu perencanaan yang mendetil termasuk desain pasar yang sesuai dengan kebudayaan lokal.
Kemudian, yang perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Malang adalah lokasi untuk penampungan sementara para pedagangan Pasar Lawang pada saat pembangunan tersebut dilakukan.
"Kami akan melakukan koordinasi untuk pembangunan, dan menyiapkan anggaran jika Pemerintah Kabupaten Malang memutuskan untuk dibangun oleh pemerintah," kata Enggartiasto.
Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan konsep pembangunan Pasar Lawang oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Malang bisa berjalan.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penghitungan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun kembali Pasar Lawang tersebut.
"Konsep 'sharing' ini diharapkan berjalan. Kami masih melakukan penghitungan,"ujar Sanusi.
Kebakaran yang melanda Pasar Lawang yang menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp10 miliar tersebut, menghanguskan kurang lebih sebanyak 328 lapak atau los, 174 kios, dan tujuh unit toko.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dalam hal pengambilalihan pembangunan Pasar Lawang tersebut, bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja, akan tetapi termasuk Pemerintah jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Malang.
"Idealnya, pasar ini dibangun kembali oleh pemerintah, namun keputusan akan diambil Pemerintah Kabupaten Malang. Karena, jika dibangun pihak swasta, biayanya kan tinggi," ujar Enggartiasto, di Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat.
Enggartiasto menjelaskan, pada pembangunan dan pengelolaan Pasar Lawang terdahulu, dikerjasamakan dengan pihak swasta. Saat ini, kontrak kerja sama tersebut sudah selesai, dan menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Malang untuk pembangunan pasca kebakaran.
Jika pemerintah mengambil alih pembangunan Pasar Lawang pasca kebakaran, lanjut Enggartiasto, skema yang disiapkan adalah biaya yang akan dihabiskan untuk membangun pasar tersebut akan dibagi tiga.
Alokasi pendanaan rencananya akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur, dan APBD Kabupaten Malang.
"Dalam pembangunan ada dua opsi, apakah hanya yang terdampak saja, atau secara keseluruhan. Karena pasar ini sudah berusia lebih dari 20 tahun," ujar Enggartiasto.
Jika nantinya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Malang membangun Pasar Lawang tersebut, maka perlu perencanaan yang mendetil termasuk desain pasar yang sesuai dengan kebudayaan lokal.
Kemudian, yang perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Malang adalah lokasi untuk penampungan sementara para pedagangan Pasar Lawang pada saat pembangunan tersebut dilakukan.
"Kami akan melakukan koordinasi untuk pembangunan, dan menyiapkan anggaran jika Pemerintah Kabupaten Malang memutuskan untuk dibangun oleh pemerintah," kata Enggartiasto.
Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan konsep pembangunan Pasar Lawang oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Malang bisa berjalan.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penghitungan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun kembali Pasar Lawang tersebut.
"Konsep 'sharing' ini diharapkan berjalan. Kami masih melakukan penghitungan,"ujar Sanusi.
Kebakaran yang melanda Pasar Lawang yang menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp10 miliar tersebut, menghanguskan kurang lebih sebanyak 328 lapak atau los, 174 kios, dan tujuh unit toko.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: