Pos Angkutan Terminal Ubung-Denpasar siapkan armada mudik lokal
31 Mei 2019 18:44 WIB
Dokumentasi pada tahun 2018 - Suasana sepi di Terminal Ubung, Denpasar, Bali, yang dikeluhkan sopir dan pedagang setempat. Mereka berharap solusi dari Pemkot Denpasar. (Foto: Krishna Arisudana)
Denpasar (ANTARA) - Pos Angkutan Terminal Ubung, Jalan H.O.S. Cokroaminoto, Denpasar mulai beroperasi sejak 29 Mei telah menyiapkan armada lokal untuk melayani penumpang yang akan mudik Lebaran 2019.
"Kalau di Terminal Ubung, ada beberapa armada. Ada AKDP dan angkot reguler lainnya," kata Kasi Angkutan/Orang Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Gandi di Denpasar, Jumat.
Ia menyebutkan jumlah angkot sekitar 285 angkot dengan tujuan khusus hanya di Kota Denpasar, sedangkan untuk AKDP tersedia 45 unit dengan tujuan Ubung ke beberapa titik di Tabanan, Gilimanuk, Singaraja, Batubulan, Padangbai, dan Amlapura.
Selain itu, juga ada angkutan Transsarbagita, dengan kapasitas 40-45 orang yang disediakan sekitar enam unit dengan tujuan Ubung-Mengwi.
Puncak arus mudik yang diperkirakan sesuai dengan data dari tahun lalu akan meningkat pada H-3 Lebaran, sedangkan pada hari pelaksanaan Idulfitri kembali datar, dan akan diprediksikan melonjak kembali pada H+4 hingga H+7.
Dengan begitu, pihaknya yang telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan, termasuk Organda, untuk mengantisipasi kedatangan penumpang dari luar Kota Denpasar.
"Kalau dari pengalaman sebelumnya, akan meningkat karena tiket pesawat saat ini mengalami kenaikan tarif, tentu diprediksi akan beralih ke angkutan darat," kata Ketut Gandi.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengantisipasi erupsi Gunung Agung dengan bersinergi bersama BMKG untuk melihat situasi dan kondisi cuaca terkini.
Untuk Pos Angkutan Terminal Ubung, lanjut dia, setiap sifnya dikerahkan sebanyak 70 orang, baik dari kepolisian, TNI, BPBD, Satpol PP, Jasa Raharja, Dinas Kesehatan, Organda, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Dishub Kota Denpasar juga melakukan uji layak jalan, secara teknis dan administrasi, seperti melakukan rump check dan melakukan pemeriksaan ke setiap bus yang akan dioperasikan.
Ia menjelaskan bahwa sopir dapat beroperasi dengan memiliki tanda bukti lulus uji, seperti buku lulus uji dan tanda samping.
Tren keberangkatan meningkat, menurut dia, pada pukul 07.00 hingga 09.00 Wita, dan kembali ramai penumpang pada pukul 19.00 hingga 21.00 Wita.
"Kalau di Terminal Ubung, ada beberapa armada. Ada AKDP dan angkot reguler lainnya," kata Kasi Angkutan/Orang Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Gandi di Denpasar, Jumat.
Ia menyebutkan jumlah angkot sekitar 285 angkot dengan tujuan khusus hanya di Kota Denpasar, sedangkan untuk AKDP tersedia 45 unit dengan tujuan Ubung ke beberapa titik di Tabanan, Gilimanuk, Singaraja, Batubulan, Padangbai, dan Amlapura.
Selain itu, juga ada angkutan Transsarbagita, dengan kapasitas 40-45 orang yang disediakan sekitar enam unit dengan tujuan Ubung-Mengwi.
Puncak arus mudik yang diperkirakan sesuai dengan data dari tahun lalu akan meningkat pada H-3 Lebaran, sedangkan pada hari pelaksanaan Idulfitri kembali datar, dan akan diprediksikan melonjak kembali pada H+4 hingga H+7.
Dengan begitu, pihaknya yang telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan, termasuk Organda, untuk mengantisipasi kedatangan penumpang dari luar Kota Denpasar.
"Kalau dari pengalaman sebelumnya, akan meningkat karena tiket pesawat saat ini mengalami kenaikan tarif, tentu diprediksi akan beralih ke angkutan darat," kata Ketut Gandi.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengantisipasi erupsi Gunung Agung dengan bersinergi bersama BMKG untuk melihat situasi dan kondisi cuaca terkini.
Untuk Pos Angkutan Terminal Ubung, lanjut dia, setiap sifnya dikerahkan sebanyak 70 orang, baik dari kepolisian, TNI, BPBD, Satpol PP, Jasa Raharja, Dinas Kesehatan, Organda, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Dishub Kota Denpasar juga melakukan uji layak jalan, secara teknis dan administrasi, seperti melakukan rump check dan melakukan pemeriksaan ke setiap bus yang akan dioperasikan.
Ia menjelaskan bahwa sopir dapat beroperasi dengan memiliki tanda bukti lulus uji, seperti buku lulus uji dan tanda samping.
Tren keberangkatan meningkat, menurut dia, pada pukul 07.00 hingga 09.00 Wita, dan kembali ramai penumpang pada pukul 19.00 hingga 21.00 Wita.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: