IBL
IBL perketat mekanisme pengukuran tinggi badan pemain asing
31 Mei 2019 01:16 WIB
Pebasket Stapac Jakarta Savon Rafriyq Llyod Goodman melakukan slam dunk saat pertandingan kedua Final IBL Pertamax 2018-2019 di GOR Ctra, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/3/2019). Stapac Jakarta berhasil menjuarai IBL Pertamax 2018-2019 setelah mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta pada final kedua dengan skor 74-56. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Hasan Gozali mengatakan, pihaknya akan memperketat mekanisme pengukuran tinggi badan untuk pemain asing demi menghindari terulangnya polemik di IBL musim 2018-2019.
"Secara mekanisme kami akan membuatnya lebih ketat dan detail," ujar Hasan di Jakarta, Kamis (30/5) malam.
Menurut Hasan, salah satu cara yang dipertimbangkan adalah dengan menggunakan saksi dari pihak ketiga saat melakukan pengukuran postur di rumah sakit rekanan IBL.
Bukan cuma menyaksikan, pihak ketiga itu juga harus membubuhkan tanda tangan.
"Mungkin kelemahannya ada di sistem itu dan akan kami perbaiki," tutur Hasan.
Soal tinggi badan menjadi polemik pada IBL musim 2018-2019 setelah guard Hangtuah Bryquis Perine dipulangkan oleh pihak IBL karena dianggap tidak memenuhi syarat tinggi badan.
Perine dinilai bertinggi badan 190 centimeter, lebih dua centimeter dari tinggi maksimal yang ditetapkan IBL untuk 'small man' asing yaitu 188 centimeter.
Keputusan itu disayangkan oleh pihak Hangtuah yang menerima hal tersebut dengan berat hati.
Tidak sampai di sana, masalah belum selesai karena klub Pelita Jaya Basketball juga meminta pengecekan tinggi badan pemain asing Stapac Jakarta Kendal L. Yancy. Permohonan ini sendiri ditolak oleh IBL.
"Secara mekanisme kami akan membuatnya lebih ketat dan detail," ujar Hasan di Jakarta, Kamis (30/5) malam.
Menurut Hasan, salah satu cara yang dipertimbangkan adalah dengan menggunakan saksi dari pihak ketiga saat melakukan pengukuran postur di rumah sakit rekanan IBL.
Bukan cuma menyaksikan, pihak ketiga itu juga harus membubuhkan tanda tangan.
"Mungkin kelemahannya ada di sistem itu dan akan kami perbaiki," tutur Hasan.
Soal tinggi badan menjadi polemik pada IBL musim 2018-2019 setelah guard Hangtuah Bryquis Perine dipulangkan oleh pihak IBL karena dianggap tidak memenuhi syarat tinggi badan.
Perine dinilai bertinggi badan 190 centimeter, lebih dua centimeter dari tinggi maksimal yang ditetapkan IBL untuk 'small man' asing yaitu 188 centimeter.
Keputusan itu disayangkan oleh pihak Hangtuah yang menerima hal tersebut dengan berat hati.
Tidak sampai di sana, masalah belum selesai karena klub Pelita Jaya Basketball juga meminta pengecekan tinggi badan pemain asing Stapac Jakarta Kendal L. Yancy. Permohonan ini sendiri ditolak oleh IBL.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: