Singaraja (ANTARA) - Polres Buleleng membangun sepuluh pos pantau di sejumlah lokasi jalur mudik sekaligus juga melakukan pantauan terhadap pelabuhan rakyat yang biasa digunakan sebagai jalur mudik bagi sejumlah pemudik dari Bali, khususnya dari Buleleng.

“Pos pantau ada sepuluh, ditambah dengan pos pelayanan di Terminal Banyuasri. Pos pantau mudik di pelabuhan rakyat dipantau Polsek Sawan melalui patroli pemeriksaan kedatangan kapal dan pergi di Pelabuhan Sangsit,” kata Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya di Singaraja, Kamis.

Menurut Sumarjaya, selain Pelabuhan Sangsit, personel juga melakukan pantauan di pelabuhan rakyat lainnya seperti di wilayah Gerokgak. Khusus untuk Pelabuhan Celukan Bawang yang merupakan pelabuhan resmi dipantau langsung oleh Polsek Celukan Bawang secara rutin.

“Pos dibangun di setiap polsek dan yang di kota Singaraja itu tempatnya di eks Pelabuhan Buleleng,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.I.K. melakukan pengecekan kesiapan personel, peralatan, dan seluruh aspek operasi untuk menunjukkan kesiapan penyelenggaraan operasi kepada publik, termasuk melakukan mengecek kesiapan terhadap pos-pos pantau pengamanan di Buleleng.

Kapolres Suratno mengatakan, komponen lain yang dilibatkan langsung dalam operasi Ketupat Agung 2019 dari Kodim 1609 Buleleng, Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dan PLN Kabupaten Buleleng yang selalu bersama dan bersama-sama melakukan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat Buleleng yang melaksanakan mudik Lebaran.

“Pelaksanaan pelayanan dilakukan langsung di pos pantau dan pos pelayanan yang tergelar di seluruh wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Buleleng,” katanya.

Menurut Kapolres, Operasi Ketupat Agung 2019 adalah operasi kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang melaksanakan perayaan Idul Fitri, baik arus mudik dan balik serta yang akan melaksanakan liburan merasakan aman dan lancar di jalan maupun ditempat liburan wisata yang ada.

Dalam operasi Ketupat Agung 2019 dilaksanakan bersamaan dengan tahapan Pemilu 2019 sehingga dapat menimbulkan potensi kerawanan. Untuk itu, penyelenggaraan Operasi Ketupat 2019 dilakukan melalui sinergi antara unsur TNI dan Polri yang bersama-sama dan solid dalam mengamankan situasi keamanan di wilayah Kabupaten Buleleng.

“Untuk menjadikan Buleleng tetap kondusif dan aman,” jelas Kapolres Suratno.