Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyebut Jawa Tengah dan Batam akan menjadi dua lokasi yang dibidik untuk jadi destinasi relokasi industri China akibat merebaknya perang dagang antara negara tirai bambu itu dengan Amerika Serikat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang ditemui di kediamannya di Jakarta, Kamis, mengatakan perang dagang antara kedua negara itu membuka peluang bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk bisa mengambil keuntungan.
"Jadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China ini peluang, (karena) mungkin (mereka) relokasi industri-industri yang di China ini ke Indonesia," katanya.
Luhut menyebutkan, relokasi kemungkinan besar akan dilakukan industri di China karena negara itu akan dikenakan tarif masuk hingga 25 persen oleh Amerika Serikat.
"Dari situ, ada sekitar 180 miliar dolar AS, mulai dari 'handphone', komputer, 'gadget', kita ingin beberapa persennya itu relokasi ke sini. Presiden setuju tempat itu ada dua, satu di Jawa Tengah, satu lagi mungkin di pulau mana di daerah Batam," katanya.
Rencananya, dalam relokasi tersebut, Indonesia ingin agar perusahaan-perusahaan AS yang mengimpor dari China bisa berinvestasi juga di lokasi tersebut.
Investasi juga akan disokong oleh perbankan atau pihak yang melihat dampak perang dagang yang diprediksi akan berlangsung lama.
Luhut berharap rencana tersebut dapat segera terealisasi. Pasalnya, relokasi industri China itu juga tidak hanya diincar Indonesia, tetapi juga negara lain di kawasan ASEAN, seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand.
"Dalam satu tahun ke depan harus jalan. Sekarang kita kejar. Presiden sudah minta proses ini dipercepat," ungkap Luhut yang juga menjadi ketua investasi untuk negara China.
Jateng-Batam dibidik jadi lokasi relokasi industri China
30 Mei 2019 21:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (ANTARA/Ade Irma Junida)
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: