Warga Palangka Raya diingatkan penjualan parsel kedaluarsa
30 Mei 2019 15:33 WIB
Seorang pengunjung melintas di depan parsel yang dijajakan di salah satu toko modern di Palangka Raya, Kamis (30/5/19) (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)
Palangka Raya (ANTARA) - Masyarakat di Palangka Raya Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah diingatkan agar selektif dan jeli terhadap penjualan bingkisan Lebaran atau parsel kedaluarsa, seiring meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Peringatan bagi warga Palangka Raya itu disampaikan Ketua DPRD setempat Sigit Karyawan di Palangka Raya, Kamis.
Dikatakan, barang atau produk makanan maupun minuman yang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa alangkah baiknya jangan dibeli. Pihak penjual juga diharapkan dapat memperhatikan hal tersebut.
Selain itu kecacatan pada kemasan seperti kalengnya penyok, karatan pada kaleng kemasan serta lain sebagainya jangan sampai dibeli, karena hal itu dapat menjadi pertanda barang tersebut sudah tidak layak konsumsi alias rusak.
"Ketelitian dan kewaspadaan dalam berbelanja parsel harus ditingkatkan bagi masyarakat yang ingin membeli bingkisan buat perayaan Lebaran. Jangan sampai tertipu dengan penampilan parsel namun di dalamnya banyak produk yang kedaluwarsa," katanya.
Agar peredaran produk-produk makanan yang sudah kadaluwarsa tidak dibeli oleh masyarakat, instansi terkait sebelum perayaan Idul Fitri wajib melakukan razia atau pengawasan ke setiap swalayan dan mini market yang berada di daerah setempat.
"Apabila menemukan makanan banyak kedaluwarsa yang dijual oleh swalayan ataupun mini market di tempat kita, maka segera laporkan hal tersebut ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palangka Raya, untuk ditindak lanjuti mengenai temuan tersebut oleh instansi terkait," katanya.
Saat ini para pedagang yang ada di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mulai marak menjajakan parsel Lebaran 2019 dengan berbagai varian isi dan ukuran.
"Saat ini kami mulai menjual parsel. Meski belum terlalu banyak pembeli, beberapa orang sudah ada yang memesan secara khusus," kata Nurainiah, penjaga toko modern di Palangka Raya.
Parsel yang dijual di toko di Tjilik Riwut itu seperti terdiri dari beberapa varian isi, yang umumnya berupa bahan pangan untuk kebutuhan Lebaran seperti sirup, kue kering dan aneka makanan ringan, serta diselingi peralatan makan.
Dia menambahkan, secara khusus kita juga menyediakan paket parsel berupa peralatan saji seperti gelas, cangkir, teko toples. Selain itu pihaknya juga menyediakan paket campuran yang berupa aneka makanan ringan dan alat sajinya.
Berdasarkan pantauan, harga yang ditawarkan setiap paket parsel di masing-masing toko memiliki harga bervariasi mulai dari harga terendah Rp150 ribu hingga harga Rp2 juta lebih.
Harga parcel tersebut bervariasi, tergantung dari banyaknya isi paket dan produk yang dikemas. Jika hanya makanan ringan pasti harganya lebih murah, namun jika isinya peralatan saji akan lebih mahal.***1***
Peringatan bagi warga Palangka Raya itu disampaikan Ketua DPRD setempat Sigit Karyawan di Palangka Raya, Kamis.
Dikatakan, barang atau produk makanan maupun minuman yang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa alangkah baiknya jangan dibeli. Pihak penjual juga diharapkan dapat memperhatikan hal tersebut.
Selain itu kecacatan pada kemasan seperti kalengnya penyok, karatan pada kaleng kemasan serta lain sebagainya jangan sampai dibeli, karena hal itu dapat menjadi pertanda barang tersebut sudah tidak layak konsumsi alias rusak.
"Ketelitian dan kewaspadaan dalam berbelanja parsel harus ditingkatkan bagi masyarakat yang ingin membeli bingkisan buat perayaan Lebaran. Jangan sampai tertipu dengan penampilan parsel namun di dalamnya banyak produk yang kedaluwarsa," katanya.
Agar peredaran produk-produk makanan yang sudah kadaluwarsa tidak dibeli oleh masyarakat, instansi terkait sebelum perayaan Idul Fitri wajib melakukan razia atau pengawasan ke setiap swalayan dan mini market yang berada di daerah setempat.
"Apabila menemukan makanan banyak kedaluwarsa yang dijual oleh swalayan ataupun mini market di tempat kita, maka segera laporkan hal tersebut ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palangka Raya, untuk ditindak lanjuti mengenai temuan tersebut oleh instansi terkait," katanya.
Saat ini para pedagang yang ada di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mulai marak menjajakan parsel Lebaran 2019 dengan berbagai varian isi dan ukuran.
"Saat ini kami mulai menjual parsel. Meski belum terlalu banyak pembeli, beberapa orang sudah ada yang memesan secara khusus," kata Nurainiah, penjaga toko modern di Palangka Raya.
Parsel yang dijual di toko di Tjilik Riwut itu seperti terdiri dari beberapa varian isi, yang umumnya berupa bahan pangan untuk kebutuhan Lebaran seperti sirup, kue kering dan aneka makanan ringan, serta diselingi peralatan makan.
Dia menambahkan, secara khusus kita juga menyediakan paket parsel berupa peralatan saji seperti gelas, cangkir, teko toples. Selain itu pihaknya juga menyediakan paket campuran yang berupa aneka makanan ringan dan alat sajinya.
Berdasarkan pantauan, harga yang ditawarkan setiap paket parsel di masing-masing toko memiliki harga bervariasi mulai dari harga terendah Rp150 ribu hingga harga Rp2 juta lebih.
Harga parcel tersebut bervariasi, tergantung dari banyaknya isi paket dan produk yang dikemas. Jika hanya makanan ringan pasti harganya lebih murah, namun jika isinya peralatan saji akan lebih mahal.***1***
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: