China: Provokasi sengketa dagang ibarat terorisme ekonomi terbuka
30 Mei 2019 14:53 WIB
Ilustrasi: bendera Amerika Serikat dan China terlihat di depan lembaran dolar AS bergambar pendiri AS Benjamin Franklin serta lembaran yuan China bergambar mendiang pemimpin China Mao Zedong. Gambar diambil pada 20/5/2019. REUTERS/Jason Lee/Illustration
Beijing (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Hanhui pada Kamis mengatakan provokasi sengketa dagang yang disengaja ibarat "terorisme ekonomi terbuka", saat Beijing terus melancarkan pernyataan di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat.
Zhang mengeluarkan pernyataan itu ketika menanggapi pertanyaan mengenai perang dagang saat konferensi pers menyangkut rencana kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia pekan depan.
"Provokasi sengketa dagang secara sengaja seperti in merupakan terorisme ekonomi terbuka, pembunuhan ekonomi dan intimidasi ekonomi," katanya di hadapan awak media.
China telah menggencarkan kritikannya terhadap Washington sejak AS bulan ini menaikkan tarif terhadap produk China dan memasukkan ke daftar hitam raksasa teknologi Huawei Technologies Co Ltd.
Baca juga: Huawei: Sikap AS rusak tatanan sistem pasokan global
Kritik dilancarkan China dengan berbagai cara, mulai dari mengirimkan surat agresif ke media pemerintah, mengobarkan semangat patriotik di media sosial hingga mengerahkan duta besarnya di seluruh dunia untuk menyuarakan kritik tersebut.
Pada Kamis, seorang penyiar televisi pemerintah China dan pembawa acara Fox Business menggelar debat langsung mengenai gesekan China - AS di jaringan TV kabel AS.
"Tidak ada pemenang dalam perang dagang. Tidak ada," tegas Zhang.
"Kami menentang perang dagang namun kami tidak takut perang dagang," katanya, mengulangi pernyataan sejumlah pejabat dan media pemerintah China.
Sumber: Reuters
Baca juga: Analis : Pergerakan IHSG terus dibayangi konflik dagang AS-China
Baca juga: Harga minyak jatuh terendah tertekan kekhawatiran perdagangan AS-China
Zhang mengeluarkan pernyataan itu ketika menanggapi pertanyaan mengenai perang dagang saat konferensi pers menyangkut rencana kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia pekan depan.
"Provokasi sengketa dagang secara sengaja seperti in merupakan terorisme ekonomi terbuka, pembunuhan ekonomi dan intimidasi ekonomi," katanya di hadapan awak media.
China telah menggencarkan kritikannya terhadap Washington sejak AS bulan ini menaikkan tarif terhadap produk China dan memasukkan ke daftar hitam raksasa teknologi Huawei Technologies Co Ltd.
Baca juga: Huawei: Sikap AS rusak tatanan sistem pasokan global
Kritik dilancarkan China dengan berbagai cara, mulai dari mengirimkan surat agresif ke media pemerintah, mengobarkan semangat patriotik di media sosial hingga mengerahkan duta besarnya di seluruh dunia untuk menyuarakan kritik tersebut.
Pada Kamis, seorang penyiar televisi pemerintah China dan pembawa acara Fox Business menggelar debat langsung mengenai gesekan China - AS di jaringan TV kabel AS.
"Tidak ada pemenang dalam perang dagang. Tidak ada," tegas Zhang.
"Kami menentang perang dagang namun kami tidak takut perang dagang," katanya, mengulangi pernyataan sejumlah pejabat dan media pemerintah China.
Sumber: Reuters
Baca juga: Analis : Pergerakan IHSG terus dibayangi konflik dagang AS-China
Baca juga: Harga minyak jatuh terendah tertekan kekhawatiran perdagangan AS-China
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: