Oslo/Karakas (ANTARA) - Pembicaraan antara pemerintah dan oposisi Venezuela di Oslo, Norwegia, berakhir tanpa kata sepakat, menurut kantor pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, Rabu (29/5).

Norwegia menjadi tuan rumah pembicaraan tersebut, yang digelar untuk mencari penyelesaian konflik yang terus berlanjut di Venezuela.

Dalam pertemuan di Oslo, kantor Guaido mengatakan pihaknya telah mengesahkan suatu peta jalan untuk mengakhiri masa kepemimpinan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Peta jalan itu juga dibuat untuk membentuk pemerintahan peralihan serta menggelar pemilihan bebas yang akan "menyelesaikan tragedi yang sedang diderita Venezuela."

Kantornya tidak memberikan keterangan rinci soal apa yang membuat kesepakatan tidak tercapai. Namun, Nicolas Maduro sebelumnya mengatakan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Guaido pada Januari menganggap dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Ia mencela Maduro tidak sah sebagai presiden setelah Maduro memenangi pemilihan tahun lalu, yang dianggap sebagian kalangan diwarnai kecurangan.

"Pertemuan ini berakhir tanpa kesepakatan. Kami telah menegaskan bahwa mediasi akan berguna bagi Venezuela begitu ada unsur-unsur penting yang memungkinkan kita maju dalam mencari penyelesaian yang sebenarnya," kata kantor Guaido dalam pernyataan.

Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan pada Rabu bahwa perwakilan pemerintah dan oposisi Venezuela telah menunjukkan "keinginan" untuk membuat kemajuan.

"Pihak-pihak tersebut telah memperlihatkan keinginan untuk melangkah maju dalam mencari penyelesaian yang berdasarkan undang-undang dasar negara itu, termasuk untuk masalah politik, ekonomi, dan pemilihan," kata Kemenlu.

Dalam pernyataan, Pemerintah Norwegia meminta kedua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat mengganggu proses penyelesaian.

Wakil Presiden Amerikan Serikat Mike Pence menulis di Twitter bahwa ia telah berbicara dengan Guaido di telepon pada Rabu. Namun, Pence tidak menyebutkan apakah mereka membahas soal pertemuan Oslo.

"Saya katakan kepada beliau bahwa Amerika akan terus mendukung Venezuela sampai kebebasan dipulihkan! Rakyat Venezuela sedang menderita karena kediktatoran dan penindasan. Nicolas Maduro harus mundur," kata Pence.

Keruntuhan ekonomi telah memaksa lebih dari tiga juta warga Venezuela pindah ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir ini sementara protes-protes politik juga telah memakan korban jiwa.

Maduro menyebut Guaido sebagai boneka AS, yang memicu kudeta terhadapnya. Maduro mengatakan Guaido harus diadili.

Badan intelijen Venezuela telah menangkap sejumlah orang dekat Guaido dan Mahkamah Agung bulan ini mengeluarkan tuntutan terhadap 14 anggota parlemen oposisi atas berbagai kejahatan, termasuk penghianatan dan persekongkolan.

Sumber: Reuters