BNN Jambi tes urine sopir bus
29 Mei 2019 16:45 WIB
Ilustrasi - Petugas memeriksa urine sopir angkutan umum antarkota dalam provinsi yang dites di Terminal Kediri, Jawa Timur, Rabu (29/5/2019). Pemeriksaan ini memastikan kesehatan para sopir terutama musim arus mudik Lebaran 2019. (Antara Jatim/Asmaul Chusna)
Jambi (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jambi menggelar tes urine sopir bus yang masuk dalam terminal Alam Barajo yang akan membawa penumpang mudik Lebaran tahun ini.
"Memasuki masa arus mudik lebaran 2019, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi melakukan tes urine terhadap para sopir bus yang ada di terminal untuk menjaga keselamatan penumpang saat di jalan," kata dokter BNN Provinsi Jambi, Dewi, di Terminal Bus Alam Barajo Jambi, Rabu.
Puluhan sopir bus yang ada di terminal Alam Barajo Kota Jambi berebut menjalani dan melakukan tes urine yang dilaksanakan oleh BNN Jambi. "Kegiatan ini kami lakukan hampir setiap tahunnya dan disambut baik oleh para penumpang," kata Dewi disela-sela kegiatan itu.
Tes urine diutamakan pada sopir bus antar provinsi dan antar kabupaten dalam kota, dimana mereka paling berisiko untuk menggunakan narkoba karena anggapan salah mereka bahwa menggunakan narkoba saat mengemudi itu bisa menjaga stamina.
BNN berharap dengan diadakannya tes urine ini bisa mencegah dan mengingatkan sopir agar tidak mengonsumsi narkoba.
Selain melakukan tes urine petugas juga memeriksa kesehatan sopir mulai dari cek darah serta stamina sopir. Bagi sopir yang kurang fit, petugas memberi obat dan vitamin di posko kesehatan khusus selama arus mudik Lebaran.
Sebelumnya anggota Satuan lalu lintas (Satlantas) Polresta Jambi mengecek bus umum dan cek kesehatan para sopir bus yang akan mengemudi kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini yang masuk ke terminal Alam Barajo Jambi.
"Pengecekan kendaraan bus umum untuk mengantisipasi keselamatan penumpang dan pengguna jalan," kata Kasat Lantas Polresta Jambi, AKP Hardi.
Hardi mengatakan terdapat dua penyebab kecelakaan lalulintas, yakni karena kondisi kendaraan dan faktor kelelahan atau kesehatan sang sopir.
Dalam pemeriksaan kesehatan terhadap beberapa sopir, ditemukan dua pengemudi yang tensi darahnya kurang stabil. Petugas memberi obat secara gratis dan diinstruksikan untuk beristirahat dalam perjalanan.
Selain itu, dia mengimbau penumpang agar selalu berkoordinasi dengan pengemudi kendaraan yang di tumpangi apabila kendaraan terasa janggal untuk keselamatan bersama.*
Baca juga: Petugas lakukan tes urine pada sopir bus antarkota
Baca juga: BNNK Mataram lakukan tes urine sopir angkutan Lebaran
"Memasuki masa arus mudik lebaran 2019, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi melakukan tes urine terhadap para sopir bus yang ada di terminal untuk menjaga keselamatan penumpang saat di jalan," kata dokter BNN Provinsi Jambi, Dewi, di Terminal Bus Alam Barajo Jambi, Rabu.
Puluhan sopir bus yang ada di terminal Alam Barajo Kota Jambi berebut menjalani dan melakukan tes urine yang dilaksanakan oleh BNN Jambi. "Kegiatan ini kami lakukan hampir setiap tahunnya dan disambut baik oleh para penumpang," kata Dewi disela-sela kegiatan itu.
Tes urine diutamakan pada sopir bus antar provinsi dan antar kabupaten dalam kota, dimana mereka paling berisiko untuk menggunakan narkoba karena anggapan salah mereka bahwa menggunakan narkoba saat mengemudi itu bisa menjaga stamina.
BNN berharap dengan diadakannya tes urine ini bisa mencegah dan mengingatkan sopir agar tidak mengonsumsi narkoba.
Selain melakukan tes urine petugas juga memeriksa kesehatan sopir mulai dari cek darah serta stamina sopir. Bagi sopir yang kurang fit, petugas memberi obat dan vitamin di posko kesehatan khusus selama arus mudik Lebaran.
Sebelumnya anggota Satuan lalu lintas (Satlantas) Polresta Jambi mengecek bus umum dan cek kesehatan para sopir bus yang akan mengemudi kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini yang masuk ke terminal Alam Barajo Jambi.
"Pengecekan kendaraan bus umum untuk mengantisipasi keselamatan penumpang dan pengguna jalan," kata Kasat Lantas Polresta Jambi, AKP Hardi.
Hardi mengatakan terdapat dua penyebab kecelakaan lalulintas, yakni karena kondisi kendaraan dan faktor kelelahan atau kesehatan sang sopir.
Dalam pemeriksaan kesehatan terhadap beberapa sopir, ditemukan dua pengemudi yang tensi darahnya kurang stabil. Petugas memberi obat secara gratis dan diinstruksikan untuk beristirahat dalam perjalanan.
Selain itu, dia mengimbau penumpang agar selalu berkoordinasi dengan pengemudi kendaraan yang di tumpangi apabila kendaraan terasa janggal untuk keselamatan bersama.*
Baca juga: Petugas lakukan tes urine pada sopir bus antarkota
Baca juga: BNNK Mataram lakukan tes urine sopir angkutan Lebaran
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: