Artikel
Cara Wali Kota Risma bangun sekolah tahan gempa di Lombok Timur
Oleh Abdul Hakim
29 Mei 2019 11:01 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy bermain bersama para siswa-siswa usai peresmian SDN Obel-Obel 1 di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (28/5). (ANTARA/Abdul Hakim)
Surabaya (ANTARA) - Ratusan siswa-siswi salah satu sekolah dasar negeri di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tampak gembira dan bangga saat dikunjungi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (28/5) siang.
Kedatangan Wali Kota Risma bersama rombongan yang terdiri atas pejabat Pemerintah Kota Surabaya, para pelajar SD dan SMP Surabaya serta sejumlah wartawan mendapat sambutan hangat Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy beserta para siswa, guru, wali murid, dan aparat pemerintah setempat.
Ekspresi kegembiraan anak-anak berseragam warna putih merah ini pun terlihat saat penyambutan dan pemberian ucapan selamat datang kepada Wali Kota Risma ketika memasuki gedung baru SDN Obel-Obel 1.
Kegembiraan ini wajar di mana para siswa-siswi yang sebelumnya belajar di tenda-tenda lantaran gedung sekolahnya ambruk dan rata dengan tanah akibat gempa beberapa waktu lalu, kini bisa belajar di gedung baru yang dibangun dari donasi yang dikumpulkan oleh masyarakat Kota Surabaya dan bantuan Pemerintah Kota Surabaya.
SDN 1 Obel-Obel merupakan satu di antara sekian banyak sekolah di Lombok Timur yang runtuh akibat gempa bumi dengan magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah laut di sebelah timur laut Kabupaten Lombok Timur pada 21 Desember 2018.
Namun, bangunan sekolah yang rusak akibat gempa tersebut, kini disulap menjadi gedung sekolah baru. Hal itu terlihat dari bagian dalam sekolah yang menaungi 111 siswa itu, seperti atap sekolah bercat cokelat yang masih baru dan mengilat terkena sinar matahari, dindingnya halus dicat warna krem, dengan pintu kayu cokelat dan bingkai jendela hitam.
Bangunan baru ini berdiri di atas bekas sekolah yang sudah rata dengan tanah, merupakan bangunan hasil kerja keras Pemerintah Kota Surabaya, yang dananya diambil dari hasil donasi pelajar serta warga Surabaya.
"Waktu gempa sekolah ini rusak parah, sehingga tidak bisa dipakai belajar. Selama itu, kami sekolah di tenda-tenda," kata siswa Kelas 5 SDN Obel-Obel 1 Muhammad Sudirman.
Dengan adanya gedung baru itu, Sudirman mengaku senang dan bangga. Apalagi desain sekolah tersebut jauh lebih bagus dari sekolah sebelumnya sehingga membuat para siswa-siswi merasa nyaman saat belajar di kelas.
Hal sama juga dikatakan siswi Kelas 4 SDN Obel-Obel 1, Putri Kariyani. Ia mengaku senang dengan adanya gedung sekolah baru yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya itu.
"Kalau gedungnya baru, saya jadi rajin belajar," ujarnya.
Kedatangan Wali Kota Risma tersebut tidak lain untuk serah terima sekaligus peresmian gedung SDN Obel-Obel 1. Proses peresmian itu ditandai dengan penandatanganan di prasasti yang dilakukan oleh Wali Kota Risma dan Bupati Sukiman Azmy.
Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan ketika tim dari Pemkot Surabaya hendak berangkat mengirim bantuan dan relawan ke Lombok. Ia sempat berpesan untuk mencarikan tempat atau sekolahan yang belum pernah disentuh bantuan sama sekali oleh instansi lain.
Tak lama kemudian, setelah relawan itu datang ke Lombok, ditemukanlah SDN Obel-Obel yang kondisinya rusak parah. Sesuai informasi relawan, di Desa Obel-Obel ini ada sekolah yang rusak parah dan belum tersentuh bantuan karena jaraknya sangat jauh dari kota.
Risma menjelaskan anggaran yang dihabiskan memang melenceng dari perkiraan awal. Awalnya, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran Rp800 juta untuk membangun ulang SDN 1 Obel-Obel yang rusak parah waktu itu. Namun, setelah dihitung ulang, biaya yang dibutuhkan menjadi Rp1.567.815.000 miliar.
Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Imam Siswandi yang ikut dalam rombongan itu, menjelaskan bantuan pembangunan SDN Obel-Obel ini terdiri atas gedung sekolah satu lantai seluas 583 meter persegi dan rumah dinas kepala sekolah seluas 49 meter persegi. Gedung sekolah itu terdiri atas enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, dan delapan toilet.
"Pembangunan gedung ini murni dari Pemkot Surabaya, karena bangun lama rusak parah, sehingga harus kami robohkan dan kemudian dibangun baru dari awal, jadi bukan hanya sekadar renovasi," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa biaya untuk membangun sekolah ini berasal dari sumbangan atau donasi para pelajar Surabaya, warga Surabaya, dan jajaran Pemkot Surabaya. Secara keseluruhan, pembangunan sekolah ini menelan biaya sebesar Rp1.567.815.000.
Pembangunan gedung ini dimulai pada November 2018 dengan tenggat waktu enam bulan.
"Alhamdulillah pihak kontraktor bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan kali ini bisa diresmikan," katanya.
Terima Kasih
Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy mengucapkan terima kasih kepada warga Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya atas bantuan tersebut.
Kota Surabaya disebut dia menjadi salah satu di antara sejumlah daerah yang paling banyak memberikan bantuan kepada masyarakat Lombok Timur untuk bangkit pascabencana alam beberapa waktu lalu itu.
"Saya atas nama masyarakat Lombok Timur mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Apalagi Bu Wali sampai datang langsung ke pelosok Lombok Timur untuk serah terimanya, sehingga ini merupakan suatu penghargaan setinggi-tingginya bagi kami. Semoga silaturahmi di Bulan Ramadhan ini bisa membawa berkah dan manfaat bagi kita semua," kata dia.
Ia juga mengakui bahwa bantuan dari Pemkot Surabaya ini sangat banyak usai gempa. Beberapa di antaranya yang paling penting kala itu adalah makanan, pakaian selimut, dan lain sebagainya. Bahkan, bisa membangunkan SDN 1 Obel-Obel yang sangat bagus dan tahan gempa ini.
Sukiman mengaku telah membuktikan sendiri jika bangunan sekolah SDN 1 Obel-Obel tahan terhadap getaran gempa. Gedung sekolah itu memang dari awal konstruksi bangunannya didesain tahan terhadap getaran gempa.
"Sudah saya buktikan, saat gempa yang terakhir 5,8 Skala Richter menimpa kami di Lombok Timur, bangunan (sekolah, red.) ini gentingnya satu pun tidak ada yang jatuh, apalagi bangunannya," katanya.
Ia menyebut berkat kerja sama semua pihak, serta tim ahli bangunan yang dikirim oleh Wali Kota Risma, gedung SDN 1 Obel-Obel akhirnya selesai, sehingga bisa segera digunakan.
Atas dasar itulah, kemudian Bupati Sukiman memberikan pemahaman kepada masyarakat Lombok Timur agar ke depannya mendirikan rumah yang tahan terhadap gempa, sebagaimana contoh Wali Kota Risma memberikan instruksi kepada stafnya untuk meneliti dan merekonstruksi bangunan SDN 1 Obel-Obel agar tahan terhadap getaran gempa.
"Mudah-mudahan kehadiran ibu membawa berkah bagi kami, membawa manfaat bagi masyarakat kami. Jelas sekolahnya sudah ada, dan insyaallah sekolah ini segera akan kita gunakan," katanya.
Diakunya bahwa selama ini Pemkot Surabaya telah banyak membantu warga terdampak gempa di Lombok. Pemkot Surabaya satu di antara tiga pemerintah daerah yang memberikan bantuan terbesar kepada Pemkab Lombok Timur.
Pemkot Surabaya sebagai paling banyak berperan membantu warga Lombok Timur sejak awal gempa menerjang daerah itu, sebagai hal yang diakuinya.
Bahkan. para relawan Pemkot Surabaya membawa dan mendatangkan bantuan-bantuan, baik berupa makanan, pakaian, maupun selimut, bahkan berbagai kebutuhan untuk anak-anak kecil dan ibu-ibu.
Kedatangan Wali Kota Risma bersama rombongan yang terdiri atas pejabat Pemerintah Kota Surabaya, para pelajar SD dan SMP Surabaya serta sejumlah wartawan mendapat sambutan hangat Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy beserta para siswa, guru, wali murid, dan aparat pemerintah setempat.
Ekspresi kegembiraan anak-anak berseragam warna putih merah ini pun terlihat saat penyambutan dan pemberian ucapan selamat datang kepada Wali Kota Risma ketika memasuki gedung baru SDN Obel-Obel 1.
Kegembiraan ini wajar di mana para siswa-siswi yang sebelumnya belajar di tenda-tenda lantaran gedung sekolahnya ambruk dan rata dengan tanah akibat gempa beberapa waktu lalu, kini bisa belajar di gedung baru yang dibangun dari donasi yang dikumpulkan oleh masyarakat Kota Surabaya dan bantuan Pemerintah Kota Surabaya.
SDN 1 Obel-Obel merupakan satu di antara sekian banyak sekolah di Lombok Timur yang runtuh akibat gempa bumi dengan magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah laut di sebelah timur laut Kabupaten Lombok Timur pada 21 Desember 2018.
Namun, bangunan sekolah yang rusak akibat gempa tersebut, kini disulap menjadi gedung sekolah baru. Hal itu terlihat dari bagian dalam sekolah yang menaungi 111 siswa itu, seperti atap sekolah bercat cokelat yang masih baru dan mengilat terkena sinar matahari, dindingnya halus dicat warna krem, dengan pintu kayu cokelat dan bingkai jendela hitam.
Bangunan baru ini berdiri di atas bekas sekolah yang sudah rata dengan tanah, merupakan bangunan hasil kerja keras Pemerintah Kota Surabaya, yang dananya diambil dari hasil donasi pelajar serta warga Surabaya.
"Waktu gempa sekolah ini rusak parah, sehingga tidak bisa dipakai belajar. Selama itu, kami sekolah di tenda-tenda," kata siswa Kelas 5 SDN Obel-Obel 1 Muhammad Sudirman.
Dengan adanya gedung baru itu, Sudirman mengaku senang dan bangga. Apalagi desain sekolah tersebut jauh lebih bagus dari sekolah sebelumnya sehingga membuat para siswa-siswi merasa nyaman saat belajar di kelas.
Hal sama juga dikatakan siswi Kelas 4 SDN Obel-Obel 1, Putri Kariyani. Ia mengaku senang dengan adanya gedung sekolah baru yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya itu.
"Kalau gedungnya baru, saya jadi rajin belajar," ujarnya.
Kedatangan Wali Kota Risma tersebut tidak lain untuk serah terima sekaligus peresmian gedung SDN Obel-Obel 1. Proses peresmian itu ditandai dengan penandatanganan di prasasti yang dilakukan oleh Wali Kota Risma dan Bupati Sukiman Azmy.
Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan ketika tim dari Pemkot Surabaya hendak berangkat mengirim bantuan dan relawan ke Lombok. Ia sempat berpesan untuk mencarikan tempat atau sekolahan yang belum pernah disentuh bantuan sama sekali oleh instansi lain.
Tak lama kemudian, setelah relawan itu datang ke Lombok, ditemukanlah SDN Obel-Obel yang kondisinya rusak parah. Sesuai informasi relawan, di Desa Obel-Obel ini ada sekolah yang rusak parah dan belum tersentuh bantuan karena jaraknya sangat jauh dari kota.
Risma menjelaskan anggaran yang dihabiskan memang melenceng dari perkiraan awal. Awalnya, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran Rp800 juta untuk membangun ulang SDN 1 Obel-Obel yang rusak parah waktu itu. Namun, setelah dihitung ulang, biaya yang dibutuhkan menjadi Rp1.567.815.000 miliar.
Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Imam Siswandi yang ikut dalam rombongan itu, menjelaskan bantuan pembangunan SDN Obel-Obel ini terdiri atas gedung sekolah satu lantai seluas 583 meter persegi dan rumah dinas kepala sekolah seluas 49 meter persegi. Gedung sekolah itu terdiri atas enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, dan delapan toilet.
"Pembangunan gedung ini murni dari Pemkot Surabaya, karena bangun lama rusak parah, sehingga harus kami robohkan dan kemudian dibangun baru dari awal, jadi bukan hanya sekadar renovasi," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa biaya untuk membangun sekolah ini berasal dari sumbangan atau donasi para pelajar Surabaya, warga Surabaya, dan jajaran Pemkot Surabaya. Secara keseluruhan, pembangunan sekolah ini menelan biaya sebesar Rp1.567.815.000.
Pembangunan gedung ini dimulai pada November 2018 dengan tenggat waktu enam bulan.
"Alhamdulillah pihak kontraktor bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan kali ini bisa diresmikan," katanya.
Terima Kasih
Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy mengucapkan terima kasih kepada warga Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya atas bantuan tersebut.
Kota Surabaya disebut dia menjadi salah satu di antara sejumlah daerah yang paling banyak memberikan bantuan kepada masyarakat Lombok Timur untuk bangkit pascabencana alam beberapa waktu lalu itu.
"Saya atas nama masyarakat Lombok Timur mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Apalagi Bu Wali sampai datang langsung ke pelosok Lombok Timur untuk serah terimanya, sehingga ini merupakan suatu penghargaan setinggi-tingginya bagi kami. Semoga silaturahmi di Bulan Ramadhan ini bisa membawa berkah dan manfaat bagi kita semua," kata dia.
Ia juga mengakui bahwa bantuan dari Pemkot Surabaya ini sangat banyak usai gempa. Beberapa di antaranya yang paling penting kala itu adalah makanan, pakaian selimut, dan lain sebagainya. Bahkan, bisa membangunkan SDN 1 Obel-Obel yang sangat bagus dan tahan gempa ini.
Sukiman mengaku telah membuktikan sendiri jika bangunan sekolah SDN 1 Obel-Obel tahan terhadap getaran gempa. Gedung sekolah itu memang dari awal konstruksi bangunannya didesain tahan terhadap getaran gempa.
"Sudah saya buktikan, saat gempa yang terakhir 5,8 Skala Richter menimpa kami di Lombok Timur, bangunan (sekolah, red.) ini gentingnya satu pun tidak ada yang jatuh, apalagi bangunannya," katanya.
Ia menyebut berkat kerja sama semua pihak, serta tim ahli bangunan yang dikirim oleh Wali Kota Risma, gedung SDN 1 Obel-Obel akhirnya selesai, sehingga bisa segera digunakan.
Atas dasar itulah, kemudian Bupati Sukiman memberikan pemahaman kepada masyarakat Lombok Timur agar ke depannya mendirikan rumah yang tahan terhadap gempa, sebagaimana contoh Wali Kota Risma memberikan instruksi kepada stafnya untuk meneliti dan merekonstruksi bangunan SDN 1 Obel-Obel agar tahan terhadap getaran gempa.
"Mudah-mudahan kehadiran ibu membawa berkah bagi kami, membawa manfaat bagi masyarakat kami. Jelas sekolahnya sudah ada, dan insyaallah sekolah ini segera akan kita gunakan," katanya.
Diakunya bahwa selama ini Pemkot Surabaya telah banyak membantu warga terdampak gempa di Lombok. Pemkot Surabaya satu di antara tiga pemerintah daerah yang memberikan bantuan terbesar kepada Pemkab Lombok Timur.
Pemkot Surabaya sebagai paling banyak berperan membantu warga Lombok Timur sejak awal gempa menerjang daerah itu, sebagai hal yang diakuinya.
Bahkan. para relawan Pemkot Surabaya membawa dan mendatangkan bantuan-bantuan, baik berupa makanan, pakaian, maupun selimut, bahkan berbagai kebutuhan untuk anak-anak kecil dan ibu-ibu.
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: