Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan pekan memperlihatkan pergerakan yang melambat menjelang libur panjang Kenaikan Isa Al Masih dan Idul Fitri 1440 Hijriah.

"Setelah pasar saham pada Selasa terjadi aksi ambil untung, satu sisi menjelang libur panjang, diperkirakan pasar cenderung bergerak melambat," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu

IHSG pada Rabu pagi dibuka menguat 56 poin atau 0,92 persen ke posisi 6.089,10, meski bursa Asia melemah.

Alfiansyah menambahkan potensi melambatnya perdagangan saham ini juga dipengaruhi sikap investor yang ingin mengantisipasi perlambatan pasar global.

"Investor akan mengambil sikap untuk menyelamatkan portofolio yang dimiliki guna mengantisipasi ketidakpastian yang mungkin muncul dari pasar global," katanya.

Menurut Alfiansyah, ketidakpastian pasar global ini terjadi sebagai imbas dari perang dagang antara AS dengan China yang belum menemukan titik temu.

Harapan atas stabilnya kondisi global sempat muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan AS-Jepang akan tercapai pada Agustus.

Namun, hal tersebut dinilai hanya sedikit memberikan harapan sesaat ke pasar, karena Trump sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversi mengenai perang dagang dengan China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 243,12 poin (1,14 persen) ke 21.017,02, Indeks Hang Seng melemah 122,47 poin (0,45 persen) ke 27.268,34, dan Indeks Straits Times melemah 7,32 poin (0,23 persen) ke posisi 3.158.


Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 56 poin

Baca juga: IHSG kembali tembus 6.000 karena kondusifnya Jakarta