Dai: Puasa mengarahkan pada perubahan menata hidup
28 Mei 2019 23:25 WIB
Ustadz Muslim Ilyas beri tausyiah di acara silaturahim jajaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Sulawesi Selatan (KPw BI Sulsel) dengan pers dan buka bersama di Makassar, Selasa (28/05/2019). (ANTARA Foto/Suriani Mappong)
Makassar (ANTARA) - Salah seorang Dai ternama di Makassar Ustadz Muslim Ilyas dalam tausyiahnya mengatakan, puasa bagi seorang muslim akan mengarahkan pada perubahan dalam menata hidup dan kehidupan.
"Puasa yang dilakukan ini mengajak pada perubahan ke arah yang lebih baik, melalui latihan kedisiplinan, menumbuhkan jiwa sosial dan melatih kejujuran," kata Muslim pada tausyiah acara silaturahmi jajaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Sulawesi Selatan (KPw BI Sulsel) dengan pers di Makassar, Selasa malam.
Menurut dia, puasa melatih kedisiplinan karena diwajibkan untuk makan sahur pada dini hari dan berbuka pada saat petang. Selain itu, juga menumbuhkan rasa empati pada kaum fakir miskin dan dhuafa yang biasanya kelaparan karena tidak memiliki kemampuan ekonomi.
Dari rasa empati itu, lanjut dia, maka akan mendorong tumbuhnya jiwa sosial untuk membantu kalangan yang kurang mampu dari sisi ekonomi.
"Satu hal penting lainnya adalah melatih kejujuran. Dengan berpuasa, maka yang menjadi pengontrol adalah diri sendiri atau yang bersangkutan yang berpuasa apakah memang berpuasa atau tidak," katanya.
Dia mengatakan, dengan empat hal dasar yang akan melekat pada yang orang berpuasa, tentu secara tidak langsung juga akan memupuk rasa keimanan dan taqwa.
Karena itu, wajar jika seruan untuk menjalankan ibadah puasa dalam ayat suci Al-Quran adalah hanya orang-orang beriman. "Bukan ditekankan pada perintah puasa bagi manusia, tetapi perintah puasa bagi orang yang beriman," katanya.*
Baca juga: Studi buktikan manfaat puasa dapat lawan obesitas
Baca juga: Instagram dan Facebook sempat down, ini manfaat jauhi media sosial
"Puasa yang dilakukan ini mengajak pada perubahan ke arah yang lebih baik, melalui latihan kedisiplinan, menumbuhkan jiwa sosial dan melatih kejujuran," kata Muslim pada tausyiah acara silaturahmi jajaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Sulawesi Selatan (KPw BI Sulsel) dengan pers di Makassar, Selasa malam.
Menurut dia, puasa melatih kedisiplinan karena diwajibkan untuk makan sahur pada dini hari dan berbuka pada saat petang. Selain itu, juga menumbuhkan rasa empati pada kaum fakir miskin dan dhuafa yang biasanya kelaparan karena tidak memiliki kemampuan ekonomi.
Dari rasa empati itu, lanjut dia, maka akan mendorong tumbuhnya jiwa sosial untuk membantu kalangan yang kurang mampu dari sisi ekonomi.
"Satu hal penting lainnya adalah melatih kejujuran. Dengan berpuasa, maka yang menjadi pengontrol adalah diri sendiri atau yang bersangkutan yang berpuasa apakah memang berpuasa atau tidak," katanya.
Dia mengatakan, dengan empat hal dasar yang akan melekat pada yang orang berpuasa, tentu secara tidak langsung juga akan memupuk rasa keimanan dan taqwa.
Karena itu, wajar jika seruan untuk menjalankan ibadah puasa dalam ayat suci Al-Quran adalah hanya orang-orang beriman. "Bukan ditekankan pada perintah puasa bagi manusia, tetapi perintah puasa bagi orang yang beriman," katanya.*
Baca juga: Studi buktikan manfaat puasa dapat lawan obesitas
Baca juga: Instagram dan Facebook sempat down, ini manfaat jauhi media sosial
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: