Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi dibutuhkan untuk dinginkan suasana
28 Mei 2019 17:03 WIB
Arsip Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman (kedua kiri) sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, mengatakan pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang berkontestasi di pemilihan umum presiden 2019 sangat berpengaruh kepada para pendukungnya.
Pertemuan kedua orang itu bisa mendinginkan suasana konflik di antara para pendukung mereka, kata Gun Gun di Jakarta, Selasa.
"Pertemuan simbolik mereka itu ditunggu-tunggu, apabila terjadi bisa mengisi kebutuhan komunikasi politik terutama di level akar rumput," kata pria yang juga Direktur Eksekutif the Political Literacy Institute.
Rekonsiliasi tersebut dapat dilakukan oleh kedua belah pihak tanpa terpengaruh langkah konstitusional yang dilakukan oleh salah satu pihak.
Gun Gun mengatakan proses rekonsiliasi sangat mungkin dilakukan lewat silaturahmi dalam kegiatan keagamann seperti lebaran.
"Komunikasi antara kedua kubu bisa dilakukan pada saat momen keagamaan seperti lebaran atau halal bi halal," kata Gun Gun.
Dalam proses rekonsiliasi seharusnya kedua belah pihak yaitu Jokowi dan Prabowo harus mengesampingkan ego masing-masing.
"Pertemuan mereka yang paling ditunggu karena selain untuk meredam suasana panas nantinya menguntungkan proses politik kebangsaan," kata Gun Gun.
Pertemuan kedua orang itu bisa mendinginkan suasana konflik di antara para pendukung mereka, kata Gun Gun di Jakarta, Selasa.
"Pertemuan simbolik mereka itu ditunggu-tunggu, apabila terjadi bisa mengisi kebutuhan komunikasi politik terutama di level akar rumput," kata pria yang juga Direktur Eksekutif the Political Literacy Institute.
Rekonsiliasi tersebut dapat dilakukan oleh kedua belah pihak tanpa terpengaruh langkah konstitusional yang dilakukan oleh salah satu pihak.
Gun Gun mengatakan proses rekonsiliasi sangat mungkin dilakukan lewat silaturahmi dalam kegiatan keagamann seperti lebaran.
"Komunikasi antara kedua kubu bisa dilakukan pada saat momen keagamaan seperti lebaran atau halal bi halal," kata Gun Gun.
Dalam proses rekonsiliasi seharusnya kedua belah pihak yaitu Jokowi dan Prabowo harus mengesampingkan ego masing-masing.
"Pertemuan mereka yang paling ditunggu karena selain untuk meredam suasana panas nantinya menguntungkan proses politik kebangsaan," kata Gun Gun.
Pewarta: Livia Kristianti/Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: