Isba apresiasi PT Timah fasilitasi 1.200 mahasiswa mudik gratis
27 Mei 2019 22:20 WIB
Ratusan mahasiswa gabungan Isba Jaya Jogyakarta peserta mudik bareng bersama PT Timah Tbk tiba di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin malam (ANTARA/Aprionis)
Pangkalpinang (ANTARA) - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka (Isba) mengapresiasi PT Timah Tbk memfasilitasi 1.200 mahasiswa asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menuntut ilmu di Pulau Jawa dan Sumatera untuk mudik Lebaran secara gratis, karena sangat membantu mahasiswa untuk pulang kampung merayakan Idul Fitri 1440 Hijriyah bersama keluarga.
"Program ini sangat membantu mahasiswa untuk mudik Lebaran, apalagi harga tiket angkutan udara melambung tinggi," kata Ketua Umum Isba Jaya, Rian Kodri di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan peserta mudik gratis program "BUMN Mudik Bareng" tahun ini tidak hanya diikuti pelajar dan mahasiswa, tetapi juga dari kalangan masyarakat kurang mampu di Bangka Belitung dan Kundur Provinsi Kepulauan Riau.
"Alhamdulillah kuota program mudik gratis yang difasilitasi PT Timah tahun ini mencapai 1.200 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya 1.100 orang," katanya.
Menurut dia harga tiket angkutan udara yang melonjak ini cukup memberatkan ekonomi masyarakat khususnya mahasiswa untuk mudik Lebaran merayakannya bersama keluarga di kampung halaman.
"Saat ini banyak masyarakat yang beralih menggunakan angkutan laut untuk mudik Lebaran, karena harga tiket pesawat yang tidak terjangkau oleh ekonomi masyarakat menengah ke bawah," katanya.
Ia berharap PT Timah lebih meningkatkan kuota mudik bareng ini, karena sangat membantu masyarakat khususnya mahasiswa untuk pulang kampung merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
"Dari tahun ke tahun minat masyarakat untuk mudik bareng ini mengalami peningkatan, karena pelayanan operator kapal yang baik dan juga dapat menjadi titik temu dan meningkatkan silahturahimi antarmahasiswa di wilayah operasional perusahaan berplat merah sektor penambangan ini," katanya.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto mengatakan program ini merupakan wujud BUMN Hadir untuk Negeri memberikan kemudahan khususnya pelajar dan mahasiswa untuk pulang kampung merayakan Idul Fitri tahun ini.
"Kita memprioritaskan pelajar dan mahasiswa terlebih dahulu, sisanya untuk umum kurang mampu untuk pulang kampung secara gratis," ujarnya. ***3***
"Program ini sangat membantu mahasiswa untuk mudik Lebaran, apalagi harga tiket angkutan udara melambung tinggi," kata Ketua Umum Isba Jaya, Rian Kodri di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan peserta mudik gratis program "BUMN Mudik Bareng" tahun ini tidak hanya diikuti pelajar dan mahasiswa, tetapi juga dari kalangan masyarakat kurang mampu di Bangka Belitung dan Kundur Provinsi Kepulauan Riau.
"Alhamdulillah kuota program mudik gratis yang difasilitasi PT Timah tahun ini mencapai 1.200 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya 1.100 orang," katanya.
Menurut dia harga tiket angkutan udara yang melonjak ini cukup memberatkan ekonomi masyarakat khususnya mahasiswa untuk mudik Lebaran merayakannya bersama keluarga di kampung halaman.
"Saat ini banyak masyarakat yang beralih menggunakan angkutan laut untuk mudik Lebaran, karena harga tiket pesawat yang tidak terjangkau oleh ekonomi masyarakat menengah ke bawah," katanya.
Ia berharap PT Timah lebih meningkatkan kuota mudik bareng ini, karena sangat membantu masyarakat khususnya mahasiswa untuk pulang kampung merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
"Dari tahun ke tahun minat masyarakat untuk mudik bareng ini mengalami peningkatan, karena pelayanan operator kapal yang baik dan juga dapat menjadi titik temu dan meningkatkan silahturahimi antarmahasiswa di wilayah operasional perusahaan berplat merah sektor penambangan ini," katanya.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto mengatakan program ini merupakan wujud BUMN Hadir untuk Negeri memberikan kemudahan khususnya pelajar dan mahasiswa untuk pulang kampung merayakan Idul Fitri tahun ini.
"Kita memprioritaskan pelajar dan mahasiswa terlebih dahulu, sisanya untuk umum kurang mampu untuk pulang kampung secara gratis," ujarnya. ***3***
Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: