Samarinda (ANTARA) - Elemen Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus di Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan dua elite politik nasional yakni Presiden RI Jokowi dan Prabowo Subianto segera melakukan pertemuan atau kompromi politik sebagai upaya untuk meredam berbagai sinyal permusuhan sesama anak bangsa.

Sekretaris Cabang Cipayung Plus Kaltim, Dodi Prabowo kepada media di Samarinda, Senin, mengatakan rekonsiliasi politik nasional diyakini bakal mampu menghentikan beragam kericuhan politik yang terjadi, dan sekaligus bisa menangkal kepentingan pihak- pihak lain yang berniat untuk menciptakan kerusuhan.

"Kalau kedua tokoh tersebut bertemu, kami yakin situasinya bakalan adem, baik bagi pihak yang menang ataupun kalah pada Pemilu 2019 ini," kata Dodi pada acara buka puasa bersama Polda Kaltim di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Senin.

Ia menambahkan bahwa elemen mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus sangat menyesalkan peristiwa demo anarkis di Bawaslu RI pada 21-22 Maret 2019, dan berharap persoalan tersebut tidak terulang lagi untuk masa yang akan datang.

"Kami sangat setuju bila protes akan hasil pemilu 2019 ini ditempuh melalui mekanisme yang ada, bukan melalui demo dan aksi yang berujung pada tindakan anarkis," jelasnya.

Ketua Badko HMI Kaltimtara, Abdul Muis menambahkan sedari awal Cipayung Plus Kaltim sama sekali tidak terpengaruh dengan aksi kerusuhan pada 22 Mei 2019 di Jakarta.

"Kami tetap dalam koridor persatuan, dan menyokong sila ketiga Persatuan Indonesia,” ucap Muis.

Ia meminta kepada Polri untuk menuntaskan penyelidikan terkait aksi kerusuhan yang terjadi dan mengungkap oknum yang diduga sebagai dalang kerusuhan.

"Kami Mahasiswa harus berpikir bijak menyikapi persoalan politik saat ini, karena banyaknya hujatan, celaan dan berita hoaks yang beredar, kami hanya ingin Indonesia tetap satu seperti yang diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa," tegasnya.

Sementara itu kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol, Ade Yaya Suryana mengatakan bahwa situasi dan kondisi di wilayah Kaltim masih aman dan tidak terpengaruh dengan gejolak politik nasional.

Namun demikian, Ade Yaya tetap mengingatkan kepada masyarakat Kaltim untuk selalu waspada terhadap sejumlah isu yang menyesatkan terkait ajakan untuk membuat keonaran.

"Tetap waspada terhadap segala informasi yang berkembang, diklarifikasi dulu terkait kebenarannya," tegasnya.