Jakarta (ANTARA News) - Hingga Jumat (4/1) malam belum ada satu pejabat negara yang menjenguk Presiden RI Periode 1966-1998, HM Soeharto (Pak Harto), yang sejak Jumat siang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sementara itu, salah satu mantan pejabat negara yang menjenguk Pak Harto adalah mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Moerdiono, yang datang sekira pukul 17.10 WIB. Saat ditanya wartawan, Moerdiono yang datang sendirian mengemukakan bahwa dirinya baru mengetahui keberadaan Pak Harto di RSPP sekira pukul 16.00 WIB. Setelah mendengar kabar tersebut, Moerdiono langsung menuju ke tempat Pak Harto dirawat. Pak Harto pada Jumat sekira pukul 14.15 WIB dibawa ke RSPP untuk mendapatkan perawatan medis. Penguasa Orde Baru itu menempati ruang "president suite" Nomor 536 di lantai lima gedung RSPP. Saat memberikan keterangan kepada pers pada Jumat malam, pejabat sementara Direktur RSPP, Dr Djoko Sanjoto, mengatakan bahwa Pak Harto sejak lima hari yang lalu mengeluh tubuhnya lemas. "Setelah diperiksa, ternyata kadar hemoglobinnya rendah, tekanan darahnya turun dan ada 'oedem' atau penimbunan cairan, sehingga tubuhnya membengkak," kata Sanjoto, yang didampingi Prof. Djoko Rahardjo, Ketua Tim Dokter Soeharto. Sanjoto menambahkan, saat ini kondisi Soeharto stabil dan 100 persen sadar, serta tim dokter merencanakan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Sabtu (5/1) untuk melengkapi diagnosa. (*)